News - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, bersyukur karena menurutnya para hakim Mahkamah Konstitusi (MK) masih memiliki hati nurani dalam memutuskan gugatan soal pencalonan kepala daerah dalam Pilkada 2024.
“Terutama alhamdulillah akhirnya MK, hakim-hakimnya masih punya nurani dan keberanian," kata Megawati dalam acara pengumuman bakal calon kepala daerah atau wakil kepala daerah tahap 3, Senin (26/8/2024) lewat saluran YouTube PDIP.
Presiden kelima Indonesia ini mengatakan aturan yang dibuat adalah untuk dipatuhi sesuai dengan hukum yang berlaku. Menurutnya, dia tidak bisa membayangkan apabila hukum dipermainkan.
“Saya enggak bisa bayangkan lho kalau hukum dimainkan. Padahal kan ada hierarkinya yang harus nurut. Apa boleh buat, begitulah hukum Republik Indonesia ini," sambung Megawati.
“Sehingga kan muncul pergerakan dari civil society (masyarakat sipil), banyak dari kalangan society minta bertemu dengan saya. Saya ngomong, kenapa begini, karena begini. Para akademisi, para budayawan, seniman, dan tentunya sekarang saya perhatikan para mahasiswa. Saya masih merasa bersyukur akhirnya mahasiswa rupanya mengerti,” ujar Megawati.
Mahkamah Konstitusi dalam Putusan MK Nomor 60/PUU-XXII/2024 telah mengubah ambang batas pencalonan kepala daerah dari 20 persen kini berada di rentang 6,5 persen hingga 10 persen, tergantung jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di daerah pemilihan.
Sementara putusan MK Nomor 70/PUU-XXII/2024 menetapkan syarat usia calon kepala daerah dihitung saat pasangan calon ditetapkan, bukan saat pelantikan seperti yang diputuskan Mahkamah Agung Nomor 23 P/HUM/2024.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Ogah Datang ke HUT Golkar, Megawati Pilih Utus Utut Adianto
Mega Sebut Ada Pihak Ingin Ganggu Pelaksanaan Kongres PDIP 2025
Megawati Kritisi Anggaran Makan Bergizi Gratis Cuma Rp10 Ribu
KPK Bisa Usut TNI Aktif, Momentum Reformasi Peradilan Militer
Populer
Fenomena Gaya Hidup Slow Living di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
Komnas Perempuan: Pinjol Pemicu Baru Terjadinya Kasus Femisida
Pilkada Dianggap Mahal, Prabowo Ingin Kepala Daerah Dipilih DPRD
Apa Iya Ustaz Adi Resmi Gantikan Miftah Jadi Utusan Presiden?
Masa Depan Bisnis Teknologi Asia Tenggara di Genggaman Vietnam
Kala Kelas Menengah Berolahraga: Aku Lari, Maka Aku Ada
Beda Hasil Dukungan Jokowi di Solo: Respati Menang, Lutfhi Kalah
Bias Publik dan Suara Korban KDRT di Kalangan Selebritas
Flash News
Prabowo Kumpulkan Menteri di Istana, Bahas soal Warga Binaan
KPK Jadwalkan Ulang Pemeriksaan terhadap Yasonna Laoly
Gibran Ingin Fatayat NU Jadi Tempat Berlindung Nyaman Perempuan
Polisi Selidiki Penyebab Ledakan Mesin Pompa SPBU di Jaktim
Yusril: Di KUHP Baru, Pengguna Narkotika Direhab Tidak Dipidana
Pilkada Dianggap Mahal, Prabowo Ingin Kepala Daerah Dipilih DPRD
Prabowo: Di Setiap Parpol Pasti Ada Perkubuan, termasuk Gerindra
Prabowo di HUT Golkar: Nyaman Ada Mbak Puan Jadi Check & Balance
Bahlil Ingin Kader Golkar Tiru Kegigihan Prabowo
Bahlil Ungkap Ketum Golkar Belum Tentu Bisa Jadi Presiden
Kejari Semarang Tahan Tersangka Penyelundupan Miras dari Cina
Laporan Kinerja Dewas KPK: 109 Insan KPK Kena Sanksi Etik
Curhat Dewas Pusing Tangani Pelanggaran Etik Pimpinan KPK
Hakim Ini Dissenting Opinion, Sebut Ronald Tannur Tak Bunuh Dini
Pramono: Korban Kebakaran Kemayoran Ingin Hunian Lebih Layak