News - Masyarakat Bangladesh mendesak mundur Perdana Menteri (PM) Bangladesh Sheikh Hasina. Desakan mundur PM Bangladesh menyusul gelombang protes dan kerusuhan. Unjuk rasa anti-pemerintah mendapatkan respons represif dari penegak hukum. Situasi ini menimbulkan cukup banyak korban tewas dan luka-luka.

Melansir The Guardian, sebanyak 95 orang dinyatakan tewas pada Minggu (4/8/2024). Sebagian besar merupakan pengunjuk rasa dan 14 di antaranya adalah petugas kepolisian.

Jumlah korban akibat kerusuhan terakhir memperpanjang daftar korban jiwa akibat gelombang protes di Bangladesh 2024. Setidaknya ada 200 orang yang dinyatakan meninggal dunia dalam rangkaian kerusuhan yang terjadi sejak Juli.

Demo dan kerusuhan yang terjadi pada 3 dan 4 Agustus 2024 terjadi di sejumlah daerah Bangladesh, terutama Dhaka. Massa mengampanyekan aksi pembangkangan sipil nasional sampai Perdana Menteri Hasina mengundurkan diri.

Penanggung jawab aksi ini adalah kelompok Mahasiswa Penentang Diskriminasi. Sebagian lagi merupakan pendukung partai oposisi, yaitu Partai Nasionalis Bangladesh (BNP).