News - Presiden terpilih Prabowo Subianto berencana membentuk Presidential Club setelah dilantik sebagai presiden. Pembentukan ini terungkap dari pernyataan Juru Bicara Prabowo selaku Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak. Dahnil mengatakan, istilah Presidential Club hanya sebuah analogi wadah perkumpulan para mantan presiden seperti Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono, hingga Joko Widodo.

Dahnil mengatakan Presidential Club ini bukan institusi baru, tetapi hanya sebuah wadah berdiskusi para presiden sebelumnya dan sekarang untuk membangun bangsa.

"Presidential club yang saya maksudkan bukan mendirikan institusi baru atau Pak Prabowo mendirikan lembaga baru, bukan sama sekali," kata Dahnil dalam video yang diterima Tirto, Sabtu (4/5/2024).

Menurut Dahnil, ide ini muncul karena visi dan misi sejak awal Prabowo adalah keberlanjutan. Selain itu, pembentukan Presidential Club juga tidak lepas dari sikap politik Prabowo yang mengedepankan persatuan. Ia mengklaim, Prabowo ingin persatuan tersebut disimbolkan dengan silaturahmi terus-menerus sambil berdialog, sehingga diharapkan dapat memberikan masukan bagi pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Oleh sebab itu, nantinya Pak Prabowo perlu berdiskusi dengan presiden Jokowi terus menerus, pun demikian perlu berdiskusi dengan Pak SBY, Ibu Megawati," tutur Dahnil.

Presiden Jokowi pun merespons positif rencana pembentukan Presidential Club gagasan Prabowo.

"Bagus, bagus," kata Jokowi, Jumat (3/5/2024).

Jokowi pun mengaku tidak masalah pertemuan berlangsung dua kali sehari. Akan tetapi, ia tidak mau ikut campur urusan kabinet karena hal itu adalah hak prerogatif presiden.

"Kalau minta saran enggak apa-apa, tapi kalau enggak dimintai saran, ikut-ikutan nimbrung itu enggak boleh," kata Jokowi.