News - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung, akan menindak secara langsung tempat ibadah yang mengalami gangguan apabila dirinya terpilih menjadi Gubernur Jakarta. Hal ini dilakukannya sebagai upaya dalam melindungi pemeluk agama di Jakarta.

“Kalau nanti saya jadi gubernur di tempatnya pendeta, ada yang menggangu, itu saya datang sendiri, saya datang sendiri,” kata Pramono dalam agenda Ngopi Bareng di DeLoRet Cafe & Resto, Antasari, Jakarta Selatan, pada Jumat (11/10/2024).

Dia mengeklaim akan memberikan pemerataan terhadap umat beragama, di antaranya perjalanan ke holy land untuk umat Kristen selayaknya Ibadah Umrah dan Haji.

“Kalau di umat islam ada yang namanya umrah, haji, yang dilakukan oleh pemerintah maka sebagai pemimpin kalau saya menjadi gubernur harus adil, ada juga untuk holyland dan itu harus dilakukan,” kata Pramono.

Pramono bercerita, dirinya berasal dari partai yang menyoroti keadilan antar agama. Dia mengaku, PDIP merupakan partai yang loyal dalam menjaga konstitusi.

“Saya adalah orang yang selama 27 tahun bersama ibu Mega dan loyal menjaga konstitusi,” ujar dia.

Pramono pun menambahkan, konstitusi sudah mengatur terkait dengan kesetaraan terhadap semua agama. Oleh karenanya, pemerintah wajib untuk tunduk dan menjaga konstitusi.

“Konstitusi kita sebenernya sudah mengatur untuk itu sehingga tidak perlu ada political statement, siapapun yang menjadi gubernur wajib hukumnya menjaga pembukaan preambule undang undang dasar 45 yang menganut kesetaraan bagi semua agama di republik ini, itu, sehingga dengan demikian clear,” kata Pramono.