News - Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto tidak akan mengirim surat lagi terkait nama-nama calon pimpinan KPK yang sebelumnya telah diajukan oleh Presiden ke-7, Joko Widodo (Jokowi). Prasetyo menerangkan bahwa Prabowo mengikuti usulan yang telah dikirim Jokowi.
"Secara prinsip Presiden Prabowo mengikuti apa yang menjadi usulan presiden sebelumnya," kata Prasetyo Hadi di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (6/11/2024).
Prasetyo menerangkan jika pengusulan kembali terkait nama-nama capim KPK adalah hal yang sia-sia. Sehingga menurutnya Pemerintah tidak ingin membuang energi untuk hal tersebut.
"Saya rasa tidak ya, proses itu kan sudah berjalan, sesuai dengan prosedur, dan cara berpikir kita tidak mau buang-buang energi tentu yang dihasilkan pada masa itu juga orang yang terbaik yang diajukan," kata Prasetyo.
Dirinya menjelaskan jika nama-nama capim KPK yang sudah diusulkan Jokowi tersebut telah melalui seleksi oleh panitia seleksi (Pansel) KPK. Sehingga dia tidak meragukan kredibilitas usulan nama-nama yang telah dikirim ke DPR tersebut.
"Mempertahankan, kan memang sudah ada usulan proses itu lah yang oleh Presiden Prabowo diteruskan," kata dia.
Prasetyo mengungkapkan jika secara prosedural administrasi usulan capim KPK telah selesai di Kemensetneg. Saat ini pihaknya hanya menunggu uji kelayakan dan kepatutan yang akan dilaksanakan oleh DPR RI kepada para capim KPK.
"Administrasi nampak sebenarnya sudah berjalan, sudah selesai juga jawaban dari Bapak presiden juga sudah ada tinggal dilanjutkan oleh teman-teman di DPR," katanya.
Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, mengatakan, Presiden Prabowo Subianto bisa menganulir proses seleksi Capim dan Cadewas KPK yang sebelumnya telah dilakukan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
"Pak Prabowo, saat ini, sebagai Presiden, juga memiliki kewenangan untuk kemudian menganulir," kata Ghufron kepada wartawan di Gedung C1 KPK, Jakarta, Selasa (5/11/2024).
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Pimpinan KPK Keluhkan Kurang Lakunya Lelang Barang Rampasan
KKP Beberkan Jenis Ikan untuk Program MBG dengan Bujet Rp10 Ribu
Prabowo Minta Bulog Turun Tangan Distribusikan MinyaKita
Eks Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Dituntut 6 Tahun 4 Bulan Penjara
Populer
Yusril Buka Kemungkinan Bahas Lembaga Tunggal Tangani Korupsi
PKB & PDIP Kuasai Jawa Timur, tapi Kenapa Justru Kalah Pilkada?
Grab Siap Beri Data Mitra Pengemudinya untuk Didata Pemerintah
Hoaks Jokowi dan Kapolri Mendatangi Rumah Gus Miftah
Kronologi Kebakaran Rumah di Kemayoran Jakarta Pusat
Airlangga Usul BRI & BSI Jadi Bullion Bank, Begini Tanggapan OJK
Ledakan di Kawasan Bulungan Diduga dari Tabung Gas di Spa Winner
Kontradiksi Bahlil dan Komitmen Setengah Hati Transisi Energi
Flash News
Pimpinan KPK Keluhkan Kurang Lakunya Lelang Barang Rampasan
Imigrasi Kualanamu Perketat Awasi PMI Ilegal saat Libur Nataru
Prabowo Wajibkan Jajaran Pemerintahannya Gunakan e-Katalog
Ledakan Spa di Jaksel karena Gas Pemanas Air, 7 Orang Luka
Prabowo Klaim MBG Buat Perputaran Keuangan Desa Hingga Rp 8 M
Soal Kebakaran di Kemayoran, Warga: Tak Sempat Selamatkan Barang
Prabowo Minta Menteri & Kepala Daerah Perangi Kebocoran Anggaran
Polisi Cecar Ibu MAS 30 Pertanyaan tentang Kasus Lebak Bulus
Sidang Tuntutan Korupsi Jual-Beli Emas Antam Budi Said Ditunda
Menkes Bantah Ikut Cawe-cawe dalam Dualisme Kepemimpinan PMI
Ledakan di Kawasan Bulungan Diduga dari Tabung Gas di Spa Winner
Komnas HAM Telah Beri Rekomendasi Soal Kasus Penembakan Gamma
Transjakarta Luncurkan 200 Bus Listrik demi Kurangi Emisi di DKJ
Ledakan Gedung Perkantoran di Bulungan, Karyawan Luka & Lemas
Pohon Tumbang di Monkey Forest, 2 WNA Dilaporkan Tewas