News - Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, akan dilantik pada 20 Oktober 2024 mendatang. Kasak-kusuk kabinet pun mulai disinggung elite KIM Plus ke ruang publik.

Teranyar, Ketua Dewan Pembina Forum Masyarakat Indonesia Emas (Formas), Hashim Djojohadikusumo, menyebut bahwa akan ada empat lulusan SMA Taruna Nusantara dalam jajaran menteri di kabinet Prabowo. Namun, Hashim enggan menyebutkan nama-nama yang dimaksud.

Hasyim berkata bahwa sang kakak akan memberikan kesempatan kepada anak-anak dari lulusan Taruna Nusantara untuk menjadi bagian eksekutif.

Terkait hal itu, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengatakan bahwa Prabowo ingin membentuk zaken kabinet. Menurut dia, Prabowo ingin pembantunya diisi oleh orang yang ahli. Ahli yang dimaksud Muzani ialah bisa dari orang partai politik dan profesional.

"Pak prabowo ingin ini adalah sebuah pemerintahan zaken kabinet. (Sehingga) tidak kehilangan relevansinya di jabatan yang diduduki karena yang bersangkutan memiliki keahlian dari jabatan yang disandang," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/9/2024).

Muzani mengatakan bahwa partai-partai dalam koalisi mulai mengajukan nama-nama untuk mengisi posisi menteri di kabinet Prabowo-Gibran. Selain nama, parpol KIM juga mengajukan beberapa portofolio di kementerian.

"Di antara tokoh-tokoh juga sudah mulai disebut dan sudah mulai dilakukan penjaringan dan penyaringan, pemilahan dan pemilihan," ucap Muzani.

Dia juga mengatakan bahwa keputusan akhir akan tetap di tangan Prabowo-Gibran. Beberapa calon menteri itu, menurut Muzani, juga sudah melakukan diskusi dengan Prabowo-Gibran.

"Sebagian diajak diskusi tentang bagaimana penyelesaian masalah dan problem yang dihadapi," tutur Muzani.

Dia pun meminta publik menunggu Prabowo mengumumkan sendiri susunan kabinet pilihannya.

"Tunggu nanti pengumuman dari Presiden Prabowo setelah dilantik jadi Presiden," kata Muzani.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, mengungkap alasan mengapa Prabowo belum menetapkan nama-nama menteri di kabinetnya mendatang. Salah satu alasannya karena Prabowo sedang mendalami betul orang-orang yang akan menjadi pembantunya di lima tahun ke depan.

"Semua calon-calon menteri itu kenapa butuh waktu cukup lama, karena pasti akan dilihat dari kapasitas, latar belakang full," kata dia usai ditemui di acara Rembuk Nasional Pemuda Indonesia ke-II, di Djakarta Teater, Jakarta, Minggu (8/9/2024).