News - Presiden Prabowo Subianto, mengingatkan, sebuah negara dapat dengan mudah dihancurkan dimulai dari mata uang negara tersebut. Pasalnya, keuangan adalah bagian yang sangat vital dari kedaulatan dan kemerdekaan suatu bangsa. Oleh karena itu, Prabowo meminta kepada Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo; Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Sirgar; Menteri Keuangan, Sri Mulyani, hingga para pemimpin perusahaan jasa keuangan untuk menjaga agar nilai tukar rupiah tetap terjaga stabil. Prabowo pun mengibaratkan keempat unsur tersebut sebagai jenderal bintang 4 yang bertugas menjaga kedaulatan Republik Indonesia.
“Kalau pakai ilmu tentara mungkin saudara-saudara adalah jenderal-jenderal bintang 4. Kedaulatan dan kemerdekaan bangsa Indonesia saudara berada di garis paling depan. Saya ingat itu dan itu memang kita waspadai,” jelasnya, dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI), di Kantor Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2024).
Menurut Prabowo, Indonesia adalah negara yang memiliki beragam sumber daya alam, sehingga membuat Indonesia dapat menjadi negara yang sangat kaya. Sayangnya, banyak elit-elit pemerintahan yang kerap kali lengah dan mudah berpuas diri dengan apa yang telah dicapai oleh Indonesia saat ini.
“Itu dikatakan the curse of resource rich nation, curse resource rich nation sometimes cannot take care and protect they resources (Kutukan negara yang kaya sumber daya alam, kutukan negara yang kaya sumber daya alam terkadang tidak bisa menjaga dan melindungi sumber daya alam yang dimilikinya),” imbuhnya.
Hal ini lah yang kemudian membuat kebocoran-kebocoran yang tidak perlu terjadi. Pada akhirnya, kondisi nilai tukar rupiah lah yang kemudian menjadi tidak stabil.
Prabowo mengatakan, tugas-tugas Gubernur BI dan seluruh jajarannya, Menteri Keuangan dan anak-anak buahnya, seluruh karyawan OJK, dan industri jasa keuangan memang tidak ringan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Namun, dalam menjalankan pekerjaan, Prabowo ingin agar semuanya selalu mengingat bahwa nasib ratusan juta rakyat Indonesia ada di tangan mereka.
“Dengan segala kekurangan, dengan segala harapan kita yang lebih, kita bersyukur kita berada di posisi ini, kita harus lebih tertib, harus lebih waspada, akan kita atur, akan kita kurangi hal yang tidak benar kita harus bertekad menciptakan pemerintah yang bersih karena di mana-mana pemerintah bersih clean governance itu yang menjamin kemakmuran,” tukas Prabowo.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Menyambung Rupiah melalui Ekspedisi Rupiah Karimunjawa
BI Waspadai 5 Dampak Buruk Imbas Trump Terpilih Jadi Presiden AS
Pilkada 2024 Berakhir, UMKM Tak Dapat Cuan seperti Pilpres
Pemerintah Bidik Kemiskinan di Indonesia 0 persen pada 2045
Populer
Grab Siap Beri Data Mitra Pengemudinya untuk Didata Pemerintah
Usaha Panjang Untuk Menjaga Sang Ibu Lautan
Fenomena Parpol Berebut Jokowi: Antara Kepentingan dan Ketakutan
Sidang Etik Polisi Tembak Siswa SMK: Dipecat Tidak Hormat
Dedi-Erwan Raih Suara Terbanyak di Pilkada Jawa Barat 2024
Kronologi Kasus Penembakan Terduga Begal di Lampung Versi Polisi
Panglima TNI Angkat Letjen M. Fadjar Jadi Pangkostrad
Polisi Tembak Siswa SMK di Semarang Resmi Jadi Tersangka
Flash News
Dedi-Erwan Raih Suara Terbanyak di Pilkada Jawa Barat 2024
Polisi Tembak Siswa SMK di Semarang Resmi Jadi Tersangka
Polisi Penembak Siswa SMK Ajukan Banding atas Pemecatannya
Mahkamah Agung: 11 Satuan Kerja Belum Penuhi Syarat Antisuap
Sudirman Said: Munas PMI Tandingan versi Agung Laksono Ilegal
Dishub Bali Memprediksi 2,7 Juta Turis Masuk Bali saat Nataru
Warga Kolong Tol di DKJ Wajib Bayar Sewa Rusun Mulai Bulan ke-7
Respons Polri soal 6 Perwira Terlibat Kasus Sambo Naik Pangkat
Panglima TNI Angkat Letjen M. Fadjar Jadi Pangkostrad
Keluarga Korban Hadir Sidang Etik Penembak Siswa SMK di Semarang
Polisi Periksa Ibu MAS Terkait Peristiwa Pembunuhan Lebak Bulus
Eks Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Dituntut 6 Tahun 4 Bulan Penjara
PPP akan Gelar Mukernas 13-15 Desember 2024 di Ancol
Lalu Lintas selama Libur Nataru 2024/2025 Diatur Melalui SKB
Agung Laksono akan Bawa Hasil Munas PMI Tandingan ke Kemenkumham