News - Penyidik Polres Metro Jakarta Selatan telah merampungkan pemeriksaan terhadap psikolog yang sempat menangani MAS (14), anak berhadapan dengan hukum yang menjadi pelaku pembunuhan ayah dan neneknya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Pemeriksaan sudah dilakukan pada Rabu (11/12/2024) kemarin.
Kasihumas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi, menerangkan hasil pemeriksaan tersebut akan diserahkan ke Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor) guna menjadi satu kesimpulan dari pengungkapan motif pembunuhan.
"Kemarin penyidik memeriksa psikolog. Kemudian dari psikolog sudah diserahkan ke Apsifor untuk dijadikan satu atau dikumpulkan untuk nanti hasilnya menjadi satu," kata Nurma kepada wartawan, Kamis (12/12/2024).
Nurma menerangkan, pemeriksaan kepada ibu MAS juga kembali dilakukan guna melengkapi sejumlah keterangan dalam rangka pemberkasan perkara. Kondisi ibu MAS sendiri, kata Nurma, memang belum kembali tinggal di rumah lokasi kejadian meskipun garis polisi sudah dicabut.
"Ibu pulang ke keluarga dari ibu anak yang berkonflik dengan hukum," tutur dia.
Diberitakan sebelumnya, penyidik Polres Metro Jakarta Selatan mencecar ibu dari anak berhadapan hukum berinisial MAS (14) sebanyak 30 pertanyaan. Dia diperiksa terkait kasus pembunuhan yang dilakukan MAS kepada ayah dan neneknya.
Nurma mengungkapkan, sejauh ini penyidik memerlukan keterangan dari psikolog yang pernah memeriksa MAS. Anak berhadapan hukum itu sempat dibawa ibunya untuk ke psikiater karena ada keluhan dari gurunya.
Menurut guru di sekolahnya, MAS sering tidur di kelas saat jam pelajaran. MAS mengaku mengantuk karena tidak bisa tidur setiap malam hingga akhirnya sang ibu membawanya periksa ke psikiater.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Fakta-Fakta Pembunuhan Satpam di Bogor: Pelaku Positif Narkoba
Kemlu: Polisi Jepang Tangkap 11 WNI karena Kasus Pembunuhan
Motif Nanang Bunuh Sandy Permana: Dendam karena Selalu Dihina
Darurat Filisida: Dipicu Tekanan Hidup, Pemerintah Jangan Lengah
Populer
Mampus Kau Dikoyak-koyak Sepi
Mengenal Ndalem Pangeran Keraton Kasunanan Surakarta
Bung Towel Diancam Disiram Air Keras dan Anaknya Mau Diculik
DPR akan Evaluasi Mendikti Saintek usai Didemo Ratusan ASN
Pemicu Ratusan Pegawai Kemendikti Saintek Demo Menteri Satryo
Efek Negatif Bila Libur Panjang Sekolah Selama Ramadan Disahkan
Trump Wacanakan Relokasi Sementara Warga Jalur Gaza ke Indonesia
Mendikti Satryo Duga ASN Kemendikti Demo karena Tolak Dimutasi
Flash News
Trenggono Duga Pagar Laut Banten Dibuat untuk Reklamasi Alami
DPR Akan Panggil Menteri Trenggono, Bahas soal Pagar Laut Banten
Pemerintah Diberi Ruang Izinkan Perguruan Tinggi Kelola Tambang
Surya Paloh Bertemu Dasco, Bicara 100 Hari Kerja Prabowo-Gibran
LKPP Koordinasi dengan KPK Cegah Korupsi Lewat e-Katalog
Polri Resmi Bentuk Desk Penanganan Masalah Ketenagakerjaan
KPK Perpanjang Cegah Walkot Semarang Mbak Ita ke Luar Negeri
Litbang Kompas: 80,9% Responden Puas Kinerja Prabowo-Gibran
Program MBG Belum Merata, Prabowo: Saya Minta Maaf
PPATK Laporkan Kades yang Diduga Pakai Dana Desa untuk Judol
Dasco: Prabowo Berangkat ke India, Tak Temui Mega di Hari Ultah
Kerabat Buron Harun Masiku Kesal Bolak-Balik Diperiksa KPK
Kemendikdasmen Hapus Istilah Ujian dalam Pelaksanaan UN
Bima Arya: Pergub Poligami ASN DKJ Memperketat Proses Perceraian
Nusron Benarkan Pagar Laut Banten Memiliki Sertifikat HGB & SHM