News - Polisi akhirnya memeriksa sopir mobil Toyota Zenix yang menabrak restoran Jepang Okuzono di Senopati, Jakarta Selatan. Penabrakan itu dilakukan oleh seorang pria berinisial FN (30) pada Minggu (8/9/2024) pukul 04.30 WIB.

Kabid Humas polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam, menjelaskan penyidik Polres Metro Jakarta Selatan sudah memeriksa FN pada Rabu (11/9/2024) siang. Dia akhirnya datang memenuhi panggilan usai menghilang saat penyidik mendatangi rumahnya.

"Saudara F sudah diinterogasi, dan keluarganya juga telah kami mintai keterangan," kata Ade Ary di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2024).

Dijelaskan dia, penyidik juga melakukan tes urin kepada FN saat pemeriksaan.

"Tes urin terhadap yang bersangkutan negatif," ucap Ade.

Di sisi lain, kasus tersebut masih tahap penyelidikan. Dia mengaku, penyidik sangat berhati-hati dalam menindaklanjuti kasus kecelakaan itu.

Meski begitu, Ade Ary memastikan bukti-bukti telah dikumpulkan oleh penyidik. Dia pun memastikan bahwa proses hukum masih akan terus berjalan.

"Beberapa saksi sudah diinterogasi," tutur Ade.

Sebelumnya, Direktur Okuzono Japanese Dining, Nadia Sofiandi, menerangkan pada hari kejadian, keluarga pelaku sempat menyatakan akan bertanggung jawab.

"Pada hari H keluarga dari pelaku sempat menyatakan akan mengganti rugi. Tetapi setelah itu keluarga sudah tidak menjawab upaya komunikasi dari saya dan menyerahkan kepada pengacara keluarga," ucap dia kepada reporter Tirto, Rabu (11/9/2024).

Nadia menegaskan, sampai saat ini bahkan kuasa hukum yang diberitahukan pihak keluarga belum menerima surat kuasa. Tidak ada juga komunikasi lanjutan kepada pihak resto.

"Saya tidak tau apa motivasi FN untuk menghindari penyelidikan lebih lanjut. Informasi dari pihak keluarga pada hari Minggu bahwa mereka juga tidak mengetahui keberadaan FN," ujar Nadia.

Lebih lanjut Nadia mengemukakan, saat ini resto pun tetap beroperasi meski tidak semua bagian dibuka. Kerusakan yang dialami dari peristiwa kecelakaan itu sendiri sekitar 20%.

Dia menerangkan, kerugian yang dialami resto itu cukup besar karena bukan hanya kerusakan bangunan, namun pelayanan pelanggan tak maksimal. Bahkan, banyak konsumen kerap memandang resto itu tidak beroperasi karena rusak.

"Untuk kerugian kami masih dalam proses perhitungan dengan kontraktor. Tentunya selain biaya renovasi, ada juga kerugian akibat penutupan operasional restaurant pada hari Minggu dan juga penutupan sebagian selama renovasi," ungkap Nadia.