News - Polisi kembali akan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi dalam dugaan perundungan di Binus School, Jakarta Selatan. Meskipun sebelumnya sudah ada permintaan keterangan kepada 18 orang.
"Dari saksi kemarin kita minta itu 18 orang, kemudian kita jadwal ulang untuk semua yang sudah diperiksa. Nanti diperiksa kembali atau dimintai keterangan kembali, gitu. 18 orang yang jelas," ujar Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi, di kantornya, Selasa (17/9/2024).
Nurma mengungkapkan, sebelumnya sudah ada mediasi yang dilakukan hingga dua kali. Kendati demikian, masih belum ditemui titik terang.
Di sisi lain, Komisi X DPR RI mengungkapkan kekhawatiran jika aparat sering masuk ke sekolah karena kurang efektifnya Satgas Antibullying.
"Saya prihatin kasus bullying ini terjadi di sekolah dengan kriteria unggul dan fasilitas yang mungkin sudah tercukupi. Peran sekolah menjadi sangat penting, saya khawatir dengan fenomena aparat penegak hukum yang jadi sering masuk ke sekolah," ucap Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf, dalam keterangan tertulis, Selasa (17/9/2024).
Dalam audiensi dengan Komisi X DPR hari ini, ujarnya, korban juga menyatakan mengalami dugaan kekerasan seksual. Aksi perundungan di SMA Binus Simprug ini pun dipandangnya menambah panjang kasus bullying yang sedang marak terjadi.
“Dampaknya sekolah menjadi tempat yang mengerikan, karena dikit-dikit ada penegak hukum. Tentu untuk proses belajar mengajar menjadi tidak nyaman dan kondusif. Karena kan kalau menggunakan payung hukum anak SMA sudah kategorinya sudah bukan anak-anak lagi bisa kena delik hukum pidana,” kata Dede.
Lebih lanjut ia memaparkan, Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sudah memiliki regulasi terkait masalah perundungan di sekolah, yakni Permendikbud No 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (Permendikbudristek PPKSP).
Permendikbud ini juga mewajibkan dibuatnya Satuan Tugas (Satgas) untuk mengurus masalah perundungan di sekolah.
“Ketika terjadi bullying di dalam sekolah, satgas kekerasan anti-bullying itu yang harus bertanggung jawab. Nah, apakah di swasta ada? Karena kalau di negeri semua ada,” ungkapnya.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Polisi Periksa Ahli Dalami Dugaan Editan Video Perundungan Binus
Polisi Sita Dokumen terkait Kekerasan ke Karyawan Brandoville
Profil Binus School Simprug & Fakta Dugaan Kasus Bullying
Undip dan RS Kariadi Akui Adanya Praktik Perundungan di PPDS
Populer
Alasan Nasdem Putuskan Tak Masuk Kabinet Prabowo-Gibran
DANA & GoPay Merespons Teguran Kominfo Terkait Judol
Surat Wasiat Cornelis Chastelein dan Cita-cita Koloni yang Ideal
Tarif Ojol Mahal, Siapa yang Diuntungkan?
Demo Hari Ini di Jakarta, Ribuan Aparat Gabungan Disiagakan
BPOM Hentikan Sementara Produksi Pabrik Diduga Mafia Skincare
Prabowo Temui Jokowi di Solo, Gunakan Pesawat dengan Logo RI
Pemred Floresa Resmi Laporkan Aparat & Jurnalis TJ ke Polda NTT
Flash News
Bahlil Beri Sinyal Posisi Menteri di Pemerintahan Prabowo-Gibran
Survei Indikator: 50% Lebih Pemilih Anies Dukung Dedi-Erwan
Gerindra: Sejak Awal Nasdem Tak Mau Masuk Kabinet Prabowo-Gibran
Yusril Benarkan Jadi Menko Hukum dan HAM di Kabinet Prabowo
Survei Indikator: Elektabilitas Dedi-Erwan Tertinggi di Jabar
Azis Syamsuddin Akui Pernah Dilarang Salat Jumat di Rutan KPK
DPR RI Sepakat Bentuk Badan Aspirasi Masyarakat
Heri Hermawan & Dodi Rustandi Muller Divonis Penjara 3,6 Tahun
Maruarar, AHY & Fadli Zon Beri Sinyal Masuk Kabinet Prabowo
ICW: Korupsi Rp56 T, Hanya 7,3 T yang Dikembalikan ke Negara
DPR RI Sepakat Menambah Jumlah Komisi Menjadi 13
Pemimpin Negara Sahabat akan Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran
Muzani Ungkap Prabowo Pilih Lagi Sejumlah Menteri Kabinet Jokowi
Prabowo Panggil Calon Menteri, Ada Natalius Pigai dan Fadli Zon