News - Sopyan Rahmatin mulai membuka warung kopinya sejak pukul 06.00 WIB. Sofyan sengaja membuka warung lebih pagi karena tepat hari ini, Rabu (27/11/2024), Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 dilaksanakan.

“Tapi memang dari pagi juga sudah ada yang beli. Jadi ada yang ngopi. Kebanyakan ngopi sih” katanya, saat berbincang dengan Tirto, Rabu (27/11/2024).

Meski yang dijajakannya hanya minuman seperti jus, Nutrisari, sampai kopi-kopi instan, ia mampu meraup pendapatan Rp500 ribu dengan membuka warung hingga 16.30 WIB. Ia pun tidak memungkiri bisa mendapatkan Rp650 ribu-Rp700 ribu jika buka hingga tengah malam.

“Bersihnya ya bisa lah Rp350-Rp500 ribu. Karena buat modal belanja itu sekitar Rp200 ribu. Itu juga buat nyetok ulang yang udah pada habis,” lanjut pria umur 62 tahun itu.

Jika dibandingkan hari-hari biasa, pendapatan ini jelas jauh lebih besar. Sebab, di hari-hari biasa dia hanya bisa membawa pulang pundi-pundi sebesar Rp250-Rp350 ribu saja. Padahal, saban hari Sopyan berjualan di Lapangan Megawati, yang terletak persis di seberang kediaman Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri, di Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan sejak pukul 08.00 WIB sampai sekitar 20.00 WIB.

“Jadi, (sejak) zamannya Bu Mega naik jadi Ketua PDI itu udah dagang. Pas momen-momen gini emang ramai. Pilkada, Pilpres (Pemilihan Presiden) itu rame. Apalagi kalau Pilpres, itu bisa dapet Rp1 juta waktu itu,” jelas ayah empat anak itu.

Meski mengalami penaikan pendapatan, namun diakuinya Pilkada tahun ini tak lebih ramai dari Pilkada Serentak 2019 lalu. Tak tahu apa penyebabnya, namun pada saat itu setidaknya dia dapat mengantongi pendapatan kotor hingga Rp800 ribu.

“Yang milih kan juga nggak banyak. (Warga) pendatangnya juga nggak begitu banyak. Kalau (pemilihan) presiden itu kan pendatangnya banyak, jadi hampir nggak muat (lapangannya). Jadi yang beli juga lebih banyak,” sambung warga asli Salatiga, Jawa Tengah itu.