News - Rencana pertemuan antara Ketua Umum DPP Partai Gerindra sekaligus pemenang suara terbanyak Pilpres 2024, Prabowo Subianto, dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, belum juga terealisasi. Dua pekan terakhir, rencana pertemuan keduanya santer disebut-sebut oleh kedua belah pihak. Namun hingga kini, atau menuju satu bulan setelah pengumuman hasil rekapitulasi suara nasional Pilpres 2024 pada 20 Maret lalu, keduanya tak kunjung bertatap muka.

Relasi antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo dan Megawati, disebut salah satu faktor yang membuat rencana persamuhan menjadi sukar. Jokowi sudah kadung dilekatkan berada di pihak Prabowo dalam palagan Pilpres 2024. Semenjak mendukung putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, sebagai pendamping Prabowo, hubungan keluarga Jokowi dan PDIP semakin merenggang.

Kendati demikian, saling sahut dan penjajakan untuk memuluskan pertemuan Prabowo dan Megawati sudah banyak tersaji di publik. Elite Partai Gerindra dan PDIP beberapa waktu ke belakang sudah bertemu dalam acara-acara informal dan seremonial. Hal ini seakan menjadi penanda, upaya mempertemukan dua tokoh yang pernah maju sebagai paslon capres-cawapres pada Pemilu 2009 silam ini terus diupayakan, meski posisi Jokowi dan PDIP saat ini belum adem-ayem.

Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah, seusai salat Ied di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (10/4/2024), menyebut keputusan untuk bertemu Prabowo akan diambil langsung Megawati. Basarah belum bisa memastikan jadwal pertemuan keduanya dapat terealisasi.

Dia mengatakan, PDIP masih menunggu hasil sidang sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK). Basarah menepis rencana pertemuan Prabowo dan Megawati disebut sebagai bentuk rekonsiliasi. Ia menilai kedua tokoh dan parpol masing-masing hanya berseberangan pada kompetisi pemilu dan tidak ada perpecahan sehingga perlu ada rekonsiliasi.

“Kita harus menganggap hal itu sebagai suatu hal yang lumrah menjadi tradisi berdemokrasi sehingga tidak pada tempatnya kalau kita harus mengatakan kita harus rekonsiliasi antara Ibu Mega dan Pak Prabowo,” kata dia.

Lain sakit lain diobat, PDIP seakan masih menutup rapat pintu untuk Jokowi bertemu dengan Megawati saat ini. Presiden Jokowi bahkan tak terlihat menyambangi Teuku Umar –rumah Megawati– dalam gelar griya Lebaran yang diadakan pekan lalu. Padahal, saat momen Pilpres 2014 dan 2019, Jokowi sebagai kader PDIP masih sowan pada acara tahunan di rumah Ketua Umum PDIP itu.