News - Perbedaan dan contoh sifat fisika berupa titik leleh dan titik didih mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Titik leleh dan titik didih merupakan bagian dari sifat fisika zat. Mengutip dari buku Ilmu Pengetahuan Alam oleh Wahono Widodo, Fida Rachmadiarti, dan Siti Nurul Hidayati (2017:76), sifat fisika adalah sifat yang berkaitan dengan keadaan fisik suatu zat atau materi.

Meski titik leleh dan titik didih sama-sama sebagai sifat fisika, namun keduanya berbeda. Titik leleh atau disebut juga titik lebur adalah suhu di mana zat padat melebur, sementara titik didih adalah suhu di mana suatu zat mendidih.

Dijelaskan pada buku Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas VII oleh Kemdikbud, bahwa tidak semua materi memiliki titik leleh atau titik didih yang sama (2021:59). Tiap materi atau zat mempunyai titik leleh dan titik didih masing-masing.

Misalnya, air, lilin, dan garam memiliki titik didih yang berbeda. Air dengan titik didih 100℃, lilin dengan titik didih 400℃, sementara garam memiliki titik didih 1413℃. Titik didih suatu zat dapat dinaikkan dengan cara menaikkan tekanan dan menambah ketidakmurnian suatu zat, begitupun sebaliknya.

Titik leleh air, lilin dan garam pun berbeda-beda. Titik leleh air 0℃, titik leleh lilin 60℃, dan titik leleh garam 804℃. Sama halnya dengan titik didih yang bisa berubah, titik leleh suatu zat juga dapat berubah-ubah. Hal itu dipengaruhi oleh tekanan udara dan ketidakmurnian zat. Bila tekanan udara di luar berubah-ubah maka titik leleh suatu zat mengalami perubahan.