News - ANBK dan AKMI merupaka dua jenis Asesmen Nasional yang kini digelar di sekolah dasar hingga menengah atas. Perbedaan AKMI dan ANBK di antaranya terkait dengan pembuat kebijakan, peserta dan jumlahnya, instrumen asesmen, hingga jenis capaian kompetensi.

Kendati memiliki beberapa perbedaan, tujuan AKMI dan ANBK hampir sama. Dua metode asesmen nasional ini sama-sama digelar untuk memetakan mutu pendidikan di Indonesia.

Guna lebih mengenal konsep AKMI dan ANBK, baik terkait perbedaan, persamaan, hingga tujuan kedua jenis asesmen nasional tersebut, simak penjelasan lengkapnya berikut.

Pengertian AKMI dan ANBK serta Persamaannya

AKMI adalah singkatan dari Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia. Penyelenggaraan AKMI berada di bawah koordinasi Kementerian Agama (Kemenag), khususnya Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.

Masih belum paham apa itu AKMI Kemenag? Dalam definisi resmi, AKMI madrasah adalah kegiatan evaluasi yang digelar Kemenag RI untuk mengukur kompetensi peserta didik di madrasah dengan menguji kapasitas Literasi Membaca, Literasi Numerasi, Literasi Sains, dan Literasi Sosial Budaya.

Hasil evaluasi dalam AKMI akan dipakai untuk menjadi dasar upaya memperbaiki kualitas pembelajaran di madrasah. AKMI hadir sebagai pengganti ujian nasional (UN) yang sejak 2021 lalu telah dihapus.

Lantas, AKMI Kemenag untuk kelas berapa? Peserta AKMI merupakan siswa-siswi kelas 5 Madrasah Ibtidaiyah (MI), kelas 8 Madrasah Tsnawiyah atau Mts, serta Kelas 11 Madrasah Aliyah (MA) atau Madrasah Aliyah Kejuruan.

Peserta AKMI Kemenag dari kelas 5 MI, kelas 8 Mts, serta kelas 11 MA/MAK di madrasah-madrasah terpilih. Peserta AKMI 2024 misalnya, berasal dari 12.573 madrasah dan secara total berjumlah 530.486 orang yang mengikuti ujian selama 19-31 Agustus 2024.