News - Skin barrier rusak dapat menyebabkan masalah bagi kesehatan, baik kesehatan kulit maupun tubuh secara keseluruhan. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui penyebab skin barrier rusak dan bagaimana cara memperbaikinya.

Kulit manusia terdiri dari beberapa lapisan. Lapisan terluarnya disebut dengan stratum corneum yang sering digambarkan seperti dinding batu bata, tersusun dari sel-sel keras bernama korneosit yang diikat dengan lipid. Lapisan inilah yang biasa disebut sebagai skin barrier.

Meski sangat tipis, skin barrier menjadi penghalang atau perisai yang melindungi tubuh manusia. Akan tetapi, skin barrier bisa mengalami kerusakan akibat banyak hal, salah satu faktor lingkungan seperti paparan sinar UV. Akibat skin barrier rusak, kulit biasanya akan menjadi kering, mudah berjerawat, atau lebih sensitif.

Tak hanya itu, racun dan patogen akan dengan mudah terserap melalui kulit dan dapat membahayakan kesehatan. Skin barrier rusak juga memungkinkan cairan tubuh lebih mudah menguap sehingga rentan terhadap dehidrasi. Lalu, apa penyebab skin barrier rusak?

Penyebab Skin Barrier yang Rusak

Skin barrier dapat rusak karena faktor internal maupun eksternal. Berikut beberapa penyebab skin barrier rusak.

  • Lingkungan yang terlalu kering atau terlalu lemba
  • Adanya alergen, iritan, dan polutan
  • Terlalu lama terpapar sinar UV
  • Penggunaan sabun dan deterjen
  • Terkena zat kimia keras
  • Mandi/cuci muka secara berlebihan
  • Sering mandi air panas
  • Tidak memakai moisturizer dan tabir surya
  • Terlalu sering eksfoliasi
  • Pengaruh obat-obatan seperti steroid
  • Stres
  • Kebiasaan merokok
  • Kurang tidur
  • Pola makan tidak sehat
  • Kondisi medis atau masalah kesehatan kulit, misalnya psoriasis dan dermatitis atopik.

Ciri-Ciri Skin Barrier yang Rusak

Skin barrier rusak dapat menimbulkan beberapa gejala atau tanda yang langsung terlihat di permukaan kulit. Berikut ciri skin barrier rusak:

  • Kulit kering dan bersisik
  • Terasa gatal
  • Kulit kasar
  • Muncul bercak
  • Jerawat
  • Kulit jadi lebih sensitif dan mudah meradang
  • Terjadi infeksi pada kulit, baik disebabkan jamur, bakteri, atau virus.
  • Hiperpigmentasi
  • Kulit terlihat kusam
  • Mudah iritasi
  • Penyembuhan luka melambat
  • Dehidrasi

Cara Memperbaiki Skin Barrier yang Rusak

Mengingat betapa pentingnya skin barrier bagi kesehatan, perawatan kulit harus lebih diperhatikan. Adapun cara mengatasi skin barrier yang rusak antara lain:

1. Sederhanakan Rangkaian Skincare

Cara memperbaiki skin barrier rusak yang pertama adalah menyederhanakan rangkaian skincare sehari-hari. Anda mungkin menggunakan terlalu banyak produk skincare setiap hari, bahkan skincare routine pagi dan malam bisa berbeda.

Ketika skin barrier rusak, Anda perlu menyortir seluruh produk skincare yang biasa dipakai. Kemudian, pilih yang paling penting saja, misalnya hanya menggunakan basic skincare yang terdiri dari cleanser, moisturizer, dan tabir surya.

Jika masih ragu, konsultasikan dengan dokter atau ahli dermatologi untuk menentukan skincare yang masih boleh digunakan untuk mengembalikan skin barrier.

2. Perhatikan pH Kulit

pH menunjukkan tingkat keasaman kulit. Dilansir situs web resmi Cleveland Clinic, pH kulit yang normal adalah 5,5. Artinya, kulit memang cenderung asam untuk menjaga keseimbangan minyak alami pada kulit sekaligus melindunginya dari bakteri berbahaya.

pH yang tidak seimbang, baik kurang maupun lebih dari pH kulit normal, bisa merusak skin barrier. Cara mengatasi skin barrier yang rusak dalam aspek ini adalah dengan memilih produk skincare yang bisa menjaga pH kulit.

3. Gunakan Minyak Alami

Mengutip dari Healthline, ada sebuah studi yang menyebutkan bahwa beberapa minyak alami dari tanaman tertentu dapat memperbaiki skin barrier. Minyak alami ini mengandung zat antibakteri, antiradang, serta antioksidan yang bagus untuk kulit.

Minyak alami yang baik untuk kulit antara lain minyak jojoba, minyak kelapa, minyak almond, minyak argan, minyak kedelai, primrose oil, black currant oil, serta minyak bunga matahari. Anda cukup mengoleskan minyak ke kulit dan memijatnya secara lembut agar lebih mudah meresap.

Jika tidak menemukan minyak alami yang asli, Anda juga bisa memilih produk skincare yang mengandung satu atau lebih minyak alami yang disebutkan di atas.

4. Pilih Skincare dengan Ceramide

Ceramide adalah lipid dengan sifat mirip lilin yang ditemukan di lapisan stratum corneum. Ceramide menjadi zat paling penting yang memastikan skin barrier berfungsi dengan baik.

Apabila skin barrier rusak, Anda dapat menggunakan produk skincare, seperti pelembap atau tabir surya, yang mengandung ceramide. Skincare yang kaya ceramide juga terbukti dapat membantu mengatasi kulit kering dan gatal akibat skin barrier rusak.

5. Pilih Moisturizer yang Tepat

Salah satu ciri skin barrier rusak yang paling umum terjadi adalah kulit mengering. Oleh karena itu, kulit membutuhkan produk moisturizer atau pelembap untuk menghidrasi kulit.

Namun, Anda tentunya harus memilih moisturizer yang tepat agar skin barrier dapat kembali pulih. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, moisturizer dengan kandungan ceramide sangat direkomendasikan untuk memperbaiki skin barrier.

Selain ceramide, pilih moisturizer yang juga mengandung hyaluronic acid, petrolatum, atau glycerin yang bisa melembapkan kulit. Kulit yang lebih lembap akan membantu pemulihan skin barrier Anda.

6. Jangan Over Eksfoliasi

Cara memperbaiki skin barrier yang rusak berikutnya adalah dengan membatasi eksfoliasi kulit. Eksfoliasi adalah proses pengangkatan sel kulit mati yang bisa membuat kulit terasa lebih halus, makin kencang, bahkan mengurangi garis halus.

Eksfoliasi terbagi menjadi dua, yaitu fisik dan kimia. Eksfoliasi fisik contohnya menggunakan scrub sedangkan eksfoliasi kimia menggunakan bahan-bahan tertentu, seperti Alpha Hydroxy Acids (AHA) dan Beta Hydroxy Acids (BHA).

Eksfoliasi tidak direkomendasikan dilakukan setiap hari. Cukup lakukan 2-3 kali seminggu untuk kulit normal, berminyak, dan kombinasi. Sementara itu, untuk kulit kering, lakukan 1-2 seminggu dan tidak dianjurkan memakai eksfoliasi fisik karena terlalu abrasif.

7. Mandi/Cuci Muka dengan Benar

Hal terakhir yang juga tak kalah penting untuk mengatasi skin barrier rusak adalah memperhatikan cara mandi atau cuci muka. Jangan terlalu sering mandi atau cuci muka agar kulit tidak semakin kering.

Direkomendasikan mandi mencuci muka dengan air hangat. Namun, jangan menggunakan air yang terlalu panas karena bisa menghilangkan minyak alami kulit dan semakin merusak skin barrier. Selain itu, pilih sabun berbahan lembut dan bebas pewangi, misalnya sabun yang dirancang untuk kulit sensitif.