News - Warga Israel menggelar aksi demo besar dan mogok kerja, di awal September 2024. Puluhan ribu massa mengepung jalanan Tel Aviv menuntut pemerintah segera melakukan perjanjian gencatan senjata.

Melansir dari The Guardian, demo yang berlangsung pada Minggu (1/9/2024) malam, cenderung berlangsung damai. Namun, massa menerobos garis polisi dan memblokir jalan raya utama di Tel Aviv.

Para demonstran menutup jalan raya Ayalon, jalan bebas hambatan yang melintasi jantung kota Tel Aviv. Massa aksi memenuhi jalan dan menyalakan api unggun di jalur tengah dekat Hashalom, menabuh drum dan meneriakkan yel-yel.

Sementara itu, para polisi berusaha membubarkan aksi protes tersebut, namun tidak berhasil. Massa aksi meneriaki polisi dengan seruan “Pak Polisi, Pak Polisi, siapa yang kalian lindungi?”

Para pendemo juga berteriak “Bibi [Netanyahu], kalian membunuh para sandera.”

Selain di Tel Aviv, para pengunjuk rasa, yang sebagian besar berbalut bendera Israel, melakukan demo di Yerusalem dan kota-kota lain. Ribuan massa aksi bergabung dengan keluarga sandera Hamas di Yerusalem untuk berunjuk rasa di luar kantor Netanyahu selama rapat kabinet.

Aksi protes ini juga dibarengi dengan seruan dari serikat pekerja terbesar di Israel, Histadrut, untuk melakukan pemogokan nasional pada Senin (2/9/2024). Aksi mogok kerja dilakukan untuk menekan pemerintah agar mencapai kesepakatan pembebasan sandera.

Aksi mogok kerja diperkirakan akan melumpuhkan sebagian besar perekonomian Israel di awal pekan ini. Kantor-kantor pemerintah dan kotamadya, serta sekolah-sekolah dan banyak bisnis swasta akan ditutup.

Bandara internasional Israel, Ben Gurion, akan mulai ditutup pada pukul 8 pagi waktu setempat (06.00 BST) hingga waktu yang belum ditentukan.