News - Anies Baswedan membantah dirinya merasa ditinggalkan oleh ketiga partai pengusung yang saat ini mulai menunjukkan sinyal untuk bergabung ke dalam koalisi Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Anies mengungkapkan ia akan terus bersama dengan Nasdem, PKB, dan PKS walaupun Koalisi Perubahan telah selesai dan dibubarkan.

"Kita masih jalan sama-sama terus kok. Masih jalan sama-sama terus. Dan begini, di dalam proses komunikasi itu selalu ada ruang terbuka untuk komunikasi," kata Anies di kediaman pribadinya, Selasa (30/4/2024).

Anies mengakui dia sudah terbuka dan berdamai dengan kekalahannya dalam kekalahan di Pilpres 2024. Dia dan Muhaimin Iskandar hadir dalam penetapan calon presiden dan wakil presiden terpilih di KPU RI.

"Bahkan ketika kami berdua hadir pun ada yang mempertanyakan kenapa harus hadir," kata Anies.

Dirinya mengungkapkan bahwa hal itu menjadi fakta bahwa dia sudah menerima secara terbuka hasil Pilpres. Menurutnya, pola komunikasi tiga partai ke Prabowo-Gibran adalah hal lazim dalam proses berdemokrasi.

"Kenyataannya kami ingin bernegara dengan terhormat, kok. Kita ingin menjalankan proses politik juga dengan terhormat," kata dia.

Saat dikonfirmasi, apakah Anies akan ikut langkah PKB, Nasdem, dan PKS yang berpeluang merapat ke Koalisi Prabowo-Gibran, ia menyebut saat ini posisinya hanya sebagai warga negara dan tidak punya daya tawar untuk masuk ke dalam politik.

"Memang saya partai? Kan timnya sudah selesai, kemudian saya bukan pimpinan partai. Saya warga negara [biasa] sekarang," kata Anies.

Ia menjamin ide perubahan akan tetap dibawa oleh tiga partai pengusungnya kepada Prabowo-Gibran. Dia yakin Prabowo-Gibran akan membawa isu perubahan karena mereka berdua pemegang mandat tertinggi konstitusi di Indonesia.

"Pemegang mandat konstitusi memiliki kewenangan untuk menentukan, bukan orang lain, karena konstitusi menyatakan bahwa yang memegang amanah adalah Pak Prabowo, dan Pak Prabowo akan menentukan seperti apa, kita hormati keputusannya," kata dia.