News - Gubernur nonaktif Papua, Lukas Enembe, dilarikan ke RSPAD Gatot Subroto, Jumat (6/10/2023). Ia dilarikan ke rumah sakit usai mengeluhkan sakit kepala beberapa hari terakhir ini.
Kuasa Hukum Lukas Enembe, Petrus Bala Pattyona, menyatakan bahwa kliennya dibawa ke RSPAD karena mengeluhkan pusing usai terjatuh di kamar mandi saat buang air besar. Saat terjatuh, ia ditolong oleh petugas Rutan KPK yang langsung memberitahukan kepada pihak pengacara.
Akibat terjatuh tersebut, Lukas Enembe juga mengalami benjol di bagian kepalanya.
"Saat saya datang mau nengunjungi bersama rekan tim yang lain, Antonius Eko Nugroho, mobil ambulans sudah ada di depan pintu gerbang rutan dan siap membawa Pak Lukas ke rumah sakit. Tidak lama keluar, Pak Lukas dalam kondisi duduk di kursi roda dan siap dibawa ke RSPAD," ujar Petrus dalam keterangan tertulis, Jumat (6/10/2023).
Ditambahkan Petrus, keluhan Lukas Enembe sudah dirasakan sejak Selasa (3/10/2023) kepadanya. Kemudian, pada saat keluarganya datang berkunjung pada Rabu (4/10/2023) kembali mengeluhkannya dan melihat kakinya bengkak.
Menurut Petrus, Lukas Enembe juga tidak bisa tidur saat malam hari. Hal itu juga diamini oleh tahanan satu selnya.
"Pada Jumat siang, setelah masuk ke RSPAD, Lukas segera dirawat oleh dokter ahli syaraf, dr. Tannov dan hingga kini, masih terus diobservasi perkembangan kesehatannya terutama benjolan di kepala paska jatuh di rumah sakit," tuturnya.
Sementara itu, KPK belum mengeluarkan pernyataan apapun terkait kondisi Lukas Enembe itu. Hingga berita ini diterbitkan, konfirmasi kepada pihak KPK belum direspons.
Sakitnya Lukas Enembe itu terjadi tiga hari menjelang sidang pembacaan vonis atas kasusnya, Senin (9/10/2023). Sidang akan dilakukan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta.
Pada Januari 2023, KPK telah menetapkan Gubernur Papua nonaktif, Lukas Enembe sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi proyek infrastruktur di Provinsi Papua.
Selain Enembe, KPK juga menetapkan Direktur PT Tabi Bangun Papua Rijatono Lakka (RL) sebagai tersangka dalam kasus itu.
Rijatono Lakka diduga menyerahkan uang kepada Lukas Enembe sekitar Rp1 miliar setelah terpilih mengerjakan tiga proyek infrastruktur dengan pembiayaan tahun jamak di Pemprov Papua.
Tiga proyek dimaksud yakni peningkatan Jalan Entrop-Hamadi dengan nilai Rp14,8 miliar, rehabilitasi sarana dan prasarana penunjang PAUD Integrasi dengan nilai Rp13,3 miliar, serta proyek penataan lingkungan sarana olahraga menembak luar ruangan AURI dengan nilai Rp12,9 miliar.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Video Penjemputan Jenazah Lukas Enembe Diklaim Demo 1 Juni 2024
Pengacara Lukas Enembe Divonis 4,5 Tahun Bui & Denda Rp150 Juta
Polisi Tangkap Penyebar Ujaran Kebencian Lukas Enembe di TikTok
Profil Klemen Tinal Mantan Wakil Gubernur Papua Era Lukas Enembe
Populer
Gelembung eFishery Pecah: Guncangan Besar bagi Startup Indonesia
Gus Yahya Anggap Enteng Keracunan 40 Siswa usai Santap MBG
Mengupas Reputasi Buruk Telur: Nutrisi vs Kolesterol
Mendikti Satryo Duga ASN Kemendikti Demo karena Tolak Dimutasi
Mampus Kau Dikoyak-koyak Sepi
Pemicu Ratusan Pegawai Kemendikti Saintek Demo Menteri Satryo
Efek Negatif Bila Libur Panjang Sekolah Selama Ramadan Disahkan
Mengenal Ndalem Pangeran Keraton Kasunanan Surakarta
Flash News
KPK Menahan Bupati Situbondo Usai Terjerat Korupsi Dana PEN
BGN Ungkap Keterlibatan TNI di MBG Hanya Sementara
Puan Akui Pimpinan DPR Setuju Pembahasan RUU Minerba saat Reses
Pigai Temui Menteri PPPA Bahas Isu Perempuan dan Anak
Daftar Perjalanan KA Batal & Dialihkan akibat Banjir di Grobogan
Yusril Ungkap Upaya Indonesia dalam Pemulangan Hambali Eks JI
Pigai Minta Kemensos Bantu Kehidupan Korban Pelanggaran HAM
Trump Hanya Akui 2 Jenis Kelamin di AS, Tak Termasuk Transgender
Basuki Sebut Tower ASN di IKN Rampung Maret 2025
Hasil Tes Urine Anak ASN Kemhan Penabrak Pejalan Kaki di Jakbar
Korban Tewas Longsor di Pekalongan Bertambah Jadi 17 Orang
Puan Nilai Positif Kinerja Prabowo-Gibran Jelang 100 Hari Kerja
KPK Ungkap Alasan Tak Hadiri Sidang Perdana Praperadilan Hasto
KPK Sudah Tetapkan Tersangka Korupsi Digitalisasi SPBU Pertamina
Puan Sebut Megawati & Prabowo Punya Keinginan Sama untuk Bertemu