News - Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, meninjau SD Negeri Sinduadi Timur, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Jumat (17/1/2025). Peninjauan kali ini dalam rangka mengevaluasi pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sudah berjalan sepekan di sekolah tersebut.
Hasan mengatakan kunjungannya di DIY ada di beberapa titik. Sebelum ke SD Negeri Sinduadi Timur, dia menyempatkan diri ke TK Among Siwi.
"Ini ada beberapa titik kunjungan untuk melihat tempat pelaksaan MBG yang ini gelombang kedua," ujar Hasan saat diwawancarai di SD Negeri Sinduadi Timur, Sleman, DIY, Jumat (17/1/2025).
Hasan menjelaskan, Sleman masuk dalam gelombang kedua program MBG. Pelaksaannya baru dimulai pada 13 Januari 2025. Berbeda dengan gelombang pertama yang dilaksanakan pada 6 Januari 2025.
"Saya rasa, program kedua ini sangat baik. Sudah belajar dari gelombang pertama apa yang perlu diperbaiki," kata dia.
Secara nasional, kata Hasan, evaluasi MBG perlu dilakukan terkait dengan penerapan SOP.
"Supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Saya tadi melihat dapur di dekat sini, dapur sangat proper, kebersihan terjaga, proses masak higenis, menu enak. Saya rasa anak-anak akan suka," ucapnya.
Hasan bilang pemerintah menargetkan penambahan dapur atau satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) setiap pekannya.
"Memang titik MBG akan bertambah setiap minggu," kata dia.
Hasan pun mengatakan, target tahunan 2025 pemerintah, MBG mampu dapat dinikmati minimal 15 juta penerima manfaat.
"Setiap bulan bertambah. Kami optimis, makin banyak dapur makin banyak yang diberi pelayanan," lontarnya.
Terkait biaya tinggi pembangunan SPPG, Hasan mengatakan ada berbagai skema yang bisa diterapkan. Antara lain dapur yang dibagun oleh Badan Gizi Nasional (BGN), ada dapur kerja sama dengan pemerintah dan BUMN, serta kolaborasi dengan swasta seperti yayasan, UMKM, dan koperasi.
"Variasi banyak jadi sebetulnya tidak terlalu mengkhawarirkan," kata dia.
Terpisah, Yanti Rahayu, orang tua di Bantul yang memiliki dua anak berharap MBG segera merata. Sebab sampai saat ini dua anaknya yang masing-masing duduk di bangku TK dan kelas 1 SD belum menerima MBG.
"Bismillah semoga itu [program MBG] cepet menyeluruh, kan lumayan itu," lontarnya.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Polisi Bantah Pakai Senpi saat Pengamanan Demo MBG di Jayawijaya
Iklan MBG Pakai AI, Wamen Komdigi: Bagian dari Kreativitas
Program Makan Bergizi Gratis di Sumenep Dihentikan, Ada Apa?
Prabowo Target Penerima Manfaat MBG Minimal 6 Juta di Juli 2025
Populer
Kisah Pemanfaatan Panas Bumi & Semangat Warga Kamojang
Polri Ungkap Modus Pemasangan Pagar Laut di Bekasi
24 Kepala Daerah Terpilih Absen Tes Kesehatan Sebelum Pelantikan
KPK Segera Ambil Tindakan Tegas ke Wali Kota Semarang
Pendiri Startup Kecilin Masih Hilang di Sekitar Pantai Bantul
Kisah Hilangnya Michael Rockefeller di Tanah Papua
BEM UI & BEM SI akan Demo Tolak Pemangkasan Anggaran Hari Ini
Dua Penyidik Polda Sumut Peras Kepala Sekolah di Nias
Flash News
Nusron Bakal Berhentikan Pegawai BPN Bekasi di Kasus Pagar Laut
Polisi Tetapkan 5 Tersangka Pembunuhan Lansia di Bekasi
KPK Panggil Kembali Hasto Kristiyanto sebagai Tersangka Kamis
Polisi Bantah Pakai Senpi saat Pengamanan Demo MBG di Jayawijaya
AMPHURI Minta Pemerintah Tak Legalkan Umrah Mandiri
Eks Pengacara Anak Bos Prodia akan Jalani Pemeriksaan Hari Ini
Mahasiswa di Bandung Tolak Efisiensi Anggaran: Menuju Kemunduran
RUU Minerba Sepakat Dibawa ke Paripurna untuk Jadi UU Besok
Partai Buruh Buka Peluang Dukung Prabowo di Pilpres 2029
Istana Respons Aksi Polisi Tembakkan Gas Air Mata ke Pedemo MBG
KPK Jadwalkan Pemeriksaan Hasto Sebagai Tersangka Pekan Ini
Polisi Tindak 100 Travel Gelap Selama Operasi Keselamatan Jaya
Zarof Ricar Minta Dibebaskan dari Kasus Suap & Gratifikasi
Imigrasi Tangkap 3 WN Pakistan karena Pakai Dokumen Palsu