News - Wan Luthfia mendapatkan skor 521 untuk nilai ujian tulis berbasis komputer (UBTK) demi seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) gelombang pertama. Meski panitia seleksi atau Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) menyatakan nilai rata-rata gelombang itu 400-600, Luthfia masih ragu atas pencapaiannya.
“Nilainya rata-rata tapi peluang ditolaknya besar. [Sementara] daya tampungnya sedikit, dengan nilai yang pertama, peluang enggak lulusnya besar,” katanya, mengincar jurusan psikologi Universitas Indonesia.
Daya tampung jurusan itu hanya 80 kursi untuk jalur SBMPTN. Tahun lalu, untuk jalur yang sama, jumlah pelamarnya mencapai 830 orang.
Alasan Luthfia masuk akal. Tapi ia tak menyerah begitu saja. Kini ia mempersiapkan diri mengikuti tes UBTK gelombang kedua pada 13 Mei nanti. Ia berharap nilainya bisa lebih tinggi biar bisa dipakai jalur SBMPTN.
Semangatnya merebut salah satu kursi di Psikologi UI bukan kaleng-kaleng. Jika gagal via jalur pertama, ia sudah berniat ikut jalur Seleksi Masuk (SIMAK) UI yang diadakan belakangan, meski daya tampungnya lebih sedikit lagi, hanya 60 kursi, dan biayanya besar.
Jurusan psikologi cukup populer. Tahun lalu, lewat tiga jalur yang disediakan UI, yakni SNMPTN, SBMPTN, dan SIMAK, total pelamarnya sampai 5.181. Setahun sebelumnya, lewat Riset Mandiri Tirto pada April 2017, jurusan psikologi adalah favorit kedua setelah ilmu komunikasi.
Terkini Lainnya
'Seperti dokter spesialis'
Artikel Terkait
Kunci Bijak Kelola Emosi: Setelah Venting, Jangan Lupa Refleksi!
Mampus Kau Dikoyak-koyak Sepi
Toxic Positivity: Saat Ucapan Penyemangat Malah Terasa Menyengat
Oversharing: Melegakan Hati atau Berujung Rasa Sesal?
Populer
Kehadiran Fly Jaya dan Masa Depan Bisnis Penerbangan Indonesia
Prabowo Minta Pelantikan Kepala Daerah Diundur, Ini Alasannya
Siasat Cimahi menjadi Kota Tanpa TPA
Penjelasan BI soal Nilai Tukar Dolar AS Jadi Rp8.170 di Google
KPK Tak Ingin Penyelidikan Kasus Pagar Laut Sama dengan Kejagung
PT TRPN Akui Lakukan Pelanggaran Soal Pagar Laut Bekasi
Dilema Indonesia soal EBT Hanya Bikin Transisi Energi Kian Suram
Abraham Samad dkk Minta KPK Usut Suap Penetapan PIK 2 Jadi PSN
Flash News
PT TRPN Akui Lakukan Pelanggaran Soal Pagar Laut Bekasi
Megawati Akan Bertemu Paus Fransiskus di World Leaders Summit
Pemerintah Kebut Regulasi Digital Anak, Kaji Batas Usia Medsos
Kemlu Tindak Lanjut Laporan Kasus Pemerasan WN Tiongkok
Menteri Hukum Yakin Ekstradisi Paulus Tannos Rampung Pekan Depan
Kapolri Tunjuk Brigjen Agus Jadi Kakorlantas Gantikan Irjen Aan
DPR & Pemerintah Sepakat RUU BUMN Dibawa ke Paripurna
Pramono Anung Ogah Ambil Pusing soal Pelantikan Gubernur Ditunda
Polisi Bebaskan WN Rusia yang Sempat Ditangkap Kasus Perampokan
Pramono Jamin Tak akan Izinkan ASN Jakarta Berpoligami di Eranya
Kepala Daerah Tunda Dilantik, Jabatan Pj Diminta Diperpanjang
Anggota TNI AD Aniaya Perempuan di Tangsel Hingga Tewas
DPR akan Gelar Rapat Ulang Jadwal Pelantikan Kepala Daerah
Guru Ngaji Banting Balita di Tangerang, Dalih Kesal Sama Korban
Komnas HAM Dorong SUHAKAM Investigasi Penembakan PMI di Malaysia