News - Ketua DPP PDI Perjuangan, Eriko Sotarduga, mengungkapkan pihaknya tak mempermasalahkan latar belakang Anies Baswedan yang secara politik kerap bersebrangan sejak pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2017. Menurut dia, para pendukung Anies di Pilgub 2027 belum tentu akan kembali mendukung Anies di 2024 bila berkoalisi dengan PDIP.
“Tadi kan sudah saya sampaikan sebenarnya, kalau ini ditangkap nanti, diterjemahkan secara murni, artinya apakah pendukung Pak Anies dengan akan tetap mendukung apabila Pak Anies bergabung dengan calon dari kami? Siapa pun lah wakilnya, kita sudah tidak sebut nama, apakah akan tetap mendukung Pak Anies,” kata Eriko di Gedung DPR RI, Senin (10/6/2024).
Eriko menyampaikan bahwa Jakarta akan selalu menarik walau sudah tak lagi menjadi ibu kota. Dia menjelaskan ada banyak tantangan bagi PDIP dalam pemenangan pilkada, terlebih saat ini kursi DPRD PDIP di Jakarta anjlok dari 25 menjadi 15.
“Pada periode lalu kita bisa maju sendiri 25 kursi, sekarang tinggal 15 kursi, kami juga harus mengevaluasi diri bahwa telah terjadi penurunan yang juga tajam di Jakarta," kata dia.
Mengenai nama Anies, PDIP siap berkongsi dengan partai manapun termasuk PKS. Namun, dia menjelaskan bahwa hingga saat ini, belum ada pintu komunikasi yang dibuka dengan PKS, walaupun kans untuk kerja sama keduanya terbuka lebar.
“Memang selama ini kami belum pernah bicara bersama-sama kalau berbicara secara jujur sama-sama juga tidak bisa maju sendiri,” kata dia.
Meski nama Anies kerap kali diucapkan oleh para elite PDIP, namun Eriko menegaskan tidak akan buru-buru dalam mengumumkan nama kepala daerah. Dia menegaskan, jika partainya hendak bersikap pragmatis, maka koalisi politik dengan PKB sudah cukup untuk mengusung calon kepala daerah di Jakarta.
“Jadi itulah kami di Jakarta, tidak mau terburu-buru untuk memutuskan kalau bicara pragmatis yang tentu kami sama PKB sudah lebih dari cukup," kata dia.
Eriko berdalih bahwa partainya sedang menjalankan mekanisme penjaringan dari akar rumput. Sehingga nama Anies yang diisukan mendapat dukungan PDIP, belum tentu terpilih bila gagal dalam proses penjaringan.
“Kami harus bertanya di tingkat ranting, anak ranting, di tingkat RT/RW. Apakah betul memang menginginkan Pak Anies?” kata dia.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Video Lama Diklaim Hendy Siswanto Menangis karena Kalah Pilkada
Edy-Hasan Gugat Hasil Pilkada Sumut 2024, Bawa 83 Bukti ke MK
MK Terima 241 Permohonan Sengketa Hasil Pilkada Serentak 2024
Benarkah Video Isran Noor Menangis Karena Kalah Pilkada Kaltim?
Populer
Yusril Buka Kemungkinan Bahas Lembaga Tunggal Tangani Korupsi
Airlangga Usul BRI & BSI Jadi Bullion Bank, Begini Tanggapan OJK
Kisruh Dualisme PMI Ancam Layanan Kesehatan Optimal Masyarakat
Riwayat Palabuhanratu, dari Mitos sampai Tujuan Favorit Vakansi
Kronologi Kebakaran Rumah di Kemayoran Jakarta Pusat
PKB & PDIP Kuasai Jawa Timur, tapi Kenapa Justru Kalah Pilkada?
Mario Dandy Jalani Sidang Perdana Kasus Pencabulan
Gubernur Bisa Dicopot Prabowo karena Revisi UU DKJ, Benarkah?
Flash News
Polisi Tangkap 2 Terduga Pelaku Penganiayaan Anak di Boyolali
Kepala BPOM Minta Bantuan Jaksa Agung Awasi Makan Bergizi Gratis
Bahlil: Skema Baru Penyaluran BBM Bersubsidi Berlaku Awal 2025
3 Eks Kadis ESDM Babel Divonis 2-4 Tahun Bui soal Korupsi Timah
Objek Wisata Monkey Forest Tutup Sementara usai 2 WNA Meninggal
JK Minta Pemerintah Bangun Rusun bagi Korban Kebakaran Kemayoran
Gibran Janji Santri di Pesantren Dapat Program Makan Gratis
Prabowo Minta Polri Kurangi Acara Seremonial saat HUT
Gibran Tinjau Korban Kebakaran di Kemayoran Sambil Bagikan Susu
LPSK: 4 Korban Agus Suartama Ajukan Permohonan Perlindungan
Geger Jasad Bayi Tanpa Identitas Ditemukan di Badung Bali
LPSK Usul Pedoman Bersama untuk Implementasi UU TPKS
Bahlil soal Jokowi akan Hadir di HUT Golkar: Doain Ya
UMP Jabar 2025 Naik Sebesar 6,5 Persen
Pemprov Tetapkan UMP Bali 2025 Jadi Rp2,9 Juta, Naik 6,5 Persen