News - Bagi Hamzah Zhafiri dan Khalimatu Nisa, kehadiran jasa jual beli follower pasif menjadi jawaban kebutuhan mereka. Hamzah mengaku membeli akun follower pasif untuk media sosial yang pernah dikelolanya. Sebanyak 2.000 follower dibeli dia untuk akun Instagram dan fanpage Facebook.

“Setelah tukar pikiran dengan teman-teman, kami menyimpulkan: orang mengikuti akun itu [karena] ada aspek psikologis. Mereka akan lihat berapa follower akun tersebut dan, kalau banyak, akan terkesan dipercaya,” katanya.

Hal senada diutarakan Nisa. Ia menilai ia butuh cukup banyak follower ketika merintis usaha online shop. “Supaya akunnya lebih meyakinkan dan menarik akun lain untuk follow,” jelas dia.

Setelah membeli follower, Hamzah dan Nisa merasakan keuntungannya. Tambahan follower ini membuat akun dagangannya lebih meyakinkan dan mengundang follower betulan. Hamzah mendapatkan lebih banyak jumlah like dari sebelumnya.