News - Parlemen Israel menyetujui rancangan undang-undang yang melarang badan PBB yang bertanggung jawab memberikan bantuan di Gaza, UNRWA (United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East), beroperasi di Israel.
Juru bicara pemerintah Israel, David Mencer, mengatakan bahwa UNRWA adalah sebuah organisasi yang “terinfeksi terorisme, bukan hanya sedikit oknum seperti yang sering dikatakan para pegawai UNRWA.”
“UNRWA harus diganti. Itu lah pandangan pemerintah Israel dan mayoritas rakyat Israel. Mereka harus diganti dengan organisasi lain yang tidak terinfeksi terorisme,” kata Mencer pada hari Senin (28/10/2024) sebagaimana dikutip dari VOA Indonesia, Selasa (29/10/2024).
Israel menuduh UNRWA menutup mata aksi militer Hamas yang menyusup ke dalam organisasi tersebut, termasuk setidaknya 13.000 pegawai UNRWA di Gaza yang terlibat dalam serangan 7 Oktober 2023 ke Israel selatan.
UNRWA membantah klaim tersebut, bahkan tidak ragu untuk memecat siapa pun yang dicurigai sebagai bagian dari militan di tubuh organisasi bentukan PBB itu.
Kepala UNRWA, Philippe Lazzarini menilai aksi Israel menyetujui pelarangan UNRWA sebagai hal berbahaya karena Israel menyalahi Pakta PBB dan melanggar kewajiban Israel patuh di bawah hukum internasional.
Selain itu, pengesahan rancangan undang-undang pelarangan UNRWA berisiko melumpuhkan pengiriman bantuan di Jalur Gaza padahal Amerika Serikat menekan Israel agar mengizinkan lebih banyak pasokan makanan dan lainnya ke wilayah tersebut.
Perlu diketahui, kini, lebih dari 1,9 juta warga Palestina mengungsi dari rumah mereka. Mereka mengalami kelangkaan makanan, air dan obat-obatan secara meluas.
Rancangan UU yang tidak memuat ketentuan soal organisasi alternatif untuk mengawasi pekerjaan UNRWA itu telah dikritik keras oleh kelompok-kelompok bantuan internasional dan beberapa sekutu Barat Israel.
RUU yang satu akan secara efektif mencabut operasi UNRWA dari Israel dan wilayah Palestina, sementara RUU yang lain akan melarangnya beroperasi di Yerusalem timur.
Sumber: VOA Indonesia
#voaindonesia
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
PBNU: Proposal Pendekatan Multiagama untuk Perdamaian di Timteng
Hizbullah Tembak Roket & Drone ke 3 Posisi Militer Israel Utara
AS & Uni Eropa Minta Israel Kaji Ulang Larangan Operasi UNRWA
Pemerintah Indonesia Kutuk Pelarangan Kegiatan UNRWA di Israel
Populer
Grab Siap Beri Data Mitra Pengemudinya untuk Didata Pemerintah
Rawan Konflik Kepentingan Polisi Bentuk Gugus Ketahanan Pangan
RIDO Pastikan Maju ke MK Gugat Hasil Pilkada Jakarta 2024
Hasil Rekapitulasi Pilgub Sumbar: Mahyeldi-Vasko Menang Telak
Hujan Pungutan di 2025: Kredit Terancam, Rakyat Makan Tabungan
Ummi Wahyuni Dicopot DKPP, Pleno Pilgub Jabar Dipimpin Plt KPU
Nestapa Ojol: Tersisih dari BBM Subsidi, Status Kerja Tak Pasti
Eksplorasi Emas Putih di Nusantara, Logam Berharga yang Terbuang
Flash News
Anis Matta Terpilih Jadi Ketum Partai Gelora 2024-2029
Kemlu: Ada Peluru Nyasar Tembus Ruang Rapat KBRI Damaskus
Budi Gunawan Wakili Presiden Prabowo Hadiri Hakordia 2024
Kompolnas Akui Masih Ada Anggota Polri Lakukan Korupsi
PCO Tinjau Uji Coba Makan Bergizi Gratis 3.018 Siswa di Bogor
Wamen Diana Kerahkan Penanganan untuk Bencana di Sukabumi
KPAI Awasi Kasus Balita Meninggal Diduga Diperkosa Ayah Kandung
Jusuf Kalla Diminta Kembali Pimpin PMI Secara Aklamasi
Harvey Moeis Jalani Sidang Tuntutan Kasus Timah Hari Ini
KPK Tetap Pakai HP Hasto Kristiyanto untuk Cari Harun Masiku
Kronologi Seorang Ibu di Antapani Kidul Diculik Pria Bersenjata
Jelang Piala AFF 2024, Shin Tae-yong: Myanmar Lawan yang Berat
RIDO Pastikan Maju ke MK Gugat Hasil Pilkada Jakarta 2024
Cak Lontong Sindir Walk Out Tim RIDO: Kemenangan Kami Tetap Sah
Ummi Wahyuni Dicopot DKPP, Pleno Pilgub Jabar Dipimpin Plt KPU