News - Ketua sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Nawawi Pomolango, mengaku pihaknya kesulitan untuk bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi). Nawawi menyebut, Jokowi malah lebih mudah bertemu dengan organisasi masyarakat (ormas) dibandingkan dengan lembaga antirasuah ini.

“Saya pernah bercanda dengan Pak Alex, saya kirimi satu link pemberitaan. 'Pak Alex, lebih mudah ormas ya ketemu Pak Presiden daripada pimpinan KPK', lima tahun kami di sana, tidak pernah sekalipun kami diundang untuk membicarakan KPK,” kata Nawawi dalam acara Media Gathering bertajuk 'Bertahan Arungi Gelombang', di Tandur Tandur Kian Mas Hotel, Bogor, Kamis (12/9/2024).

Nawawi menegaskan, Jokowi sebagai kepala negara tidak pernah mengundang pihak KPK untuk bertemu dan membahas terkait pemberantasan korupsi di negara ini.

“Terserah kalian artinya ini, menafsirkan apa. Seorang pemimpin negara tidak pernah mengundang,” kata dia.

Nawawi mengatakan, pihaknya pernah beberapa kali meminta untuk bertemu dengan Jokowi. Namun, permintaannya hanya terealisasi satu kali terkait perencanaan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia).

Pimpinan KPK, kata Nawawi, sempat berharap bisa bertemu dengan Jokowi di saat pelantikan Pimpinan KPK, Johanis Tanak. Namun sayangnya, Nawawi mengatakan, pada saat itu Jokowi lebih memilih mengundang Dewan Pengawas (Dewas) KPK.

“Kami berharap kami dipanggil, tidak, yang dipanggil itu Dewas saat itu," tuturnya.

Bahkan, Nawawi mengatakan, KPK pernah meminta bantuan kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Hadi Tjahjanto, untuk bisa bertemu Jokowi.

“Saya pernah mengajak Pak Alex, Pak Ghufron, Pak Johanis Tanak, bahkan Deputi Penindakan, Deputi Korsup, saya ajak bicara dengan Menko Polhukam yang baru, bisa enggak sebagai menteri yang mengkoordinator, menteri yang berkecimpung di dalamnya KPK, itu mengadakan (pertemuan) semacam ini dengan KPK," tutur Nawawi.

Namun, Nawawi mengatakan, permohonannya tersebut tidak pernah membuahkan pertemuan dengan Jokowi hingga saat ini.

“Diterima, disambut baik, 'oh ini bagus ini', tidak pernah dilaksanakan sampai saat ini,” kata Nawawi.