News - Ketua Sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Nawawi Pomolango, mengatakan bahwa lembaganya bukanlah “anak kandung” pemerintahan mantan Presiden Indonesia, Megawati Soekarnoputri. Nawawi mengatakan bahwa KPK merupakan lembaga yang lahir karena tuntutan Reformasi.
"Lahirnya di zaman pemerintahan Megawati, tetapi ‘bayi’ ini lahir karena tuntutan Reformasi. Jadi, tolong jangan dibolak-balik," kata Nawawi dalam acara Media Gathering bertajuk “Bertahan Arungi Gelombang”, di Bogor, Kamis (12/9/2024).
Nawawi menyebut bahwa pembentukan KPK merupakan amanat Pasal 43 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Tipikor.
UU tersebut, kata Nawawi, mengamanatkan bahwa KPK harus dibentuk paling lambat setelah UU ditetapkan pada 16 Agustus 1999. Akhirnya, KPK terbentuk satu tahun empat bukan sejak UU tersebut ditetapkan.
Kemudian, Nawawi juga menjelaskan bahwa KPK lahir pada 27 Desember 2002 berdasarkan UU Nomor 30 Tahun 2002. Meski lahir di saat Megawati menjabat sebagai Presiden RI, Nawawi menegaskan bahwa KPK lahir dari gagasan-gagasan Reformasi.
Oleh karena itu, jangan sampai ada omongan seakan-akan KPK dibentuk sendirian oleh Megawati.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua KPK, Alex Marwata, mengatakan bahwa KPK kedepannya harus berani jadi oposisi dari pemerintahan.
"Presiden itu tidak bisa memberhentikan atau mengganti pimpinan KPK. Jadi, mestinya sih pimpinan KPK itu siap menjadi oposisi pemerintah ketika kebijakan-kebijakan itu tidak pro pemberantasan korupsi," kata Alex.
Alex juga mengatakan bahwa KPK merupakan lembaga unsur eksekutif, tapi bukan berarti ia di bawah Presiden atau menjadi pembantu Presiden.
"Kalau dia [KPK] mau menempatkan diri sebagai sosok yang independen, bisa. Sangat bisa. Syaratnya ya itu tadi [kata] Pak Nawawi ya dia harus berani menjaga, punya nyali menjaga independensi KPK ini," ujarnya.
Selain itu, Alex juga meminta personel KPK untuk tak gentar, meski tak disukai oleh lembaga-lembaga lain.
"Enggak usah dengerin yang lain. Toh kalian misalnya tidak disukai oleh pimpinan lembaga-lembaga lain, enggak berpengaruh juga," tutupnya.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Alexander Heran Dipanggil Polisi: Dewas Saja Belum Periksa Saya
Polda Metro Pastikan Alexander Marwata Penuhi Panggilan Hari Ini
Karen Agustiawan Ajukan Kasasi ke MA atas Vonis 9 Tahun Penjara
Melihat dari Dekat Jeruji Besi Tahanan KPK Perampok Uang Rakyat
Populer
Daftar 49 Calon Menteri yang Dipanggil Prabowo ke Kertanegara
Sri Mulyani Akui akan Jadi Menkeu Lagi di Kabinet Prabowo-Gibran
Tarif Ojol Mahal, Siapa yang Diuntungkan?
Anak Pertama Kaesang Lahir, Diberi Nama Bebingah Sang Tansahayu
Asap Hitam PLTU Captive Membayangi Mimpi Besar Transisi Energi
Demo Hari Ini di Jakarta, Ribuan Aparat Gabungan Disiagakan
Basa-basi Nasdem Tak Mau Masuk Kabinet Prabowo, Berani Oposisi?
Budi Gunawan Diberhentikan Jokowi, DPR Siap Uji Kelayakan Calon
Flash News
Polisi Tangkap Babysitter Cekok Anak Asuhnya Obat Penggemuk
Jelang Lengser, Jokowi telah Meneken Daftar Capim & Cadewas KPK
Ketum Partai Gelora Anis Matta Diminta Prabowo Jadi Wamenlu
Bima Arya, Viva Yoga & Zita Anjani dari PAN Dipanggil Prabowo
TNI AL Siagakan Sejumlah Kapal Perang saat Pelantikan Presiden
Prabowo Ingin Lantik Kepala BIN Bareng Menteri dan Wamen
Elite PDIP Pramono Anung Datangi Kediaman Prabowo di Kertanegara
Jokowi Tunjuk Herindra Gantikan Budi Gunawan Jadi Kepala BIN
Pengadaan Barang-Jasa di Petrochina Diduga Rugikan Negara Rp60 M
Aher: PKS Usulkan Yassierli sebagai Calon Menteri ke Prabowo
PT Freeport Langsung Asesmen Dampak Kebakaran Smelter Gresik
Pramono Akan Buat Giant Mangrove Sea Wall untuk Atasi Banjir Rob
Budi Gunawan Diberhentikan Jokowi, DPR Siap Uji Kelayakan Calon
18 Orang Tewas Akibat Serangan Udara Israel di Lebanon Utara