News - Pernahkah Anda mendengar profesi pembelanja misterius atau mystery shopper? Pekerjaan menarik di era gig economy ini mungkin masih terdengar asing. Namun, eksistensinya cukup populer di berbagai industri, baik barang maupun jasa.
Pembelanja misterius adalah individu yang dipekerjakan oleh perusahaan untuk mengunjungi lokasi bisnis, berpura-pura sebagai pembeli atau pelanggan, kemudian menilai berbagai aspek pengalaman pelanggan.
Pekerjaan yang dilakukan oleh pembelanja misterius disebut sebagai mystery shopping. Oleh karena itulah profesi sambilan ini dinamai mystery shopper. Disebut misterius karena cara kerjanya memang serba rahasia.
Menurut Robert Koch di situs web penyedia pekerjaan lepas, Clickworker, belanja misterius merupakan salah satu bentuk riset konsumen yang bertujuan menguji potensi pasar dari produk atau layangan milik suatu perusahaan.
Seseorang yang bekerja sebagai pembelanja misterius akan mendapatkan uang tambahan sekaligus bersenang-senang. Mereka bisa belanja, makan di restoran, jalan-jalan, bahkan menginap di hotel, tanpa merogoh kocek pribadi.
Perusahaan biasanya lebih memilih menyewa orang lain sebagai mystery shopper daripada mempekerjakan karyawannya sendiri. Makanya, pekerjaan sambilan ini memiliki prospek yang cukup bagus, terutama di tengah persaingan dagang merek yang kian ketat.
Pekerjaan Rahasia yang Sudah Ada Sejak Lama
Sebagian dari Anda mungkin baru mendengar istilah mystery shopper dan mengira pekerjaan ini merupakan inisiatif masyarakat modern abad ke-21. Padahal, sama sekali tidak demikian.
Berdasarkan buku Business Research Methods(2009), profesi sebagai pembelanja misterius sudah ada sejak 1940-an. Adapun jenis-jenis usaha yang biasanya menggunakan jasa mereka adalah toko ritel, restoran, hotel, dan bank.
Istilah mystery shopping, termasuk profesinya, diciptakan oleh WilMark, perusahaan riset yang bekerja sama dengan detektif swasta, yang tugasnya meneliti pasar dan mengidentifikasi tindak pencurian. Untuk mengidentifikasi dan mengamati tindak kejahatan di dalam perusahaan atau toko ritel, mereka menggunakan jasa detektif swasta yang cerdik dan pandai menyamar.
Lalu, pada 1970-an, beberapa produsen barang elektronik yang pamornya mulai naik, seperti Sony, Philips, dan Panasonic, mulai menggunakan jasa mystery shopper untuk menilai tingkat pemahaman teknis dan fungsional tenaga sales mengenai produk elektronik yang dijual.
Sejak itu, pekerjaan sebagai mystery shopper kian marak, terutama di era internet yang mulai merambah dunia Barat pada '90-an. Saat ini, ada lebih dari sejuta mystery shopper di AS dan disediakan oleh lebih dari 500 badan khusus.
Menyamar Bak Detektif
Riset yang dilakukan oleh mystery shopper, menurut Ashley Shedlock dikutip dari Greenbook, memberikan wawasan berharga tentang layanan pelanggan, kinerja karyawan, pengetahuan produk, dan tingkat kepuasan secara keseluruhan. Semuanya dilakukan dengan teknik penyamaran yang tiada tara. Pembelanja misterius harus bisa menjaga kerahasiaan dirinya selama bertugas, agar mereka bisa menangkap gambaran natural dari pengalaman pelanggan.
Mystery shopper harus berbaur dengan pelanggan lain agar dapat memberikan umpan balik yang tidak bias mengenai kualitas layanan, kebersihan, keramahtamahan, dan kepatuhan staf karyawan.
Selain layanan dan produk, pihak yang dievaluasi oleh mystery shopper biasanya adalah staf di garis depan (frontliner) dan petugas keamanan. Namun, bukan hal mustahil juga jika mereka menguji kinerja dari staf lainnya.
Tugas belanja misterius dapat dilakukan di berbagai tempat, tergantung permintaan klien, yang tak lain merupakan pihak perusahaan itu sendiri. Saat menjalankan misinya, pembelanja misterius bisa datang ke toko ritel, restoran, hotel, bank, bahkan belanja di platform daring.
Setelah tugas-tugas tersebut selesai, pembelanja misterius harus membuat laporan atas temuannya. Hasil dari riset pasar itu akan menjadi masukan berharga bagi pemilik bisnis.
Sebagai misal, jika suatu saat menjadi pembelanja misterius untuk hotel. Anda harus berpura-pura menjadi tamu yang menginap di hotel. Tepat sejak itu, Anda mesti mengevaluasi pekerjaan karyawan, mulai dari prosedur check-in, kebersihan kamar, fasilitas, keramah-tamahan staf, hingga responsivitas staf. Agar tidak ketahuan, Anda harus bekerja dengan sangat hati-hati bak detektif. Jangan sampai ada staf yang mengetahui bahwa mereka sedang dinilai.
Pahit-Manisnya sebagai Pembelanja Misterius
Di era gig economy, ketika perusahaan cenderung merekrut orang untuk pekerjaan jangka pendek, pembelanja misterius menjadi pilihan yang menyenangkan sebagai pekerjaan sambilan.
Profesi pembelanja misterius memiliki beberapa keuntungan, seperti fleksibilitas waktu dan tempat kerja serta pengalaman mencoba layanan atau produk secara gratis. Profesi ini menarik bagi individu yang suka mengeksplorasi berbagai tempat belanja.
Mark Cobden, melalui platform berbagi cerita, Quora, menceritakan pengalamannya sebagai pembelanja misterius selama lima tahun. Hal yang disukainya adalah mengunjungi restoran-restoran yang belum pernah ia jajal dan memesan makanan baru, tanpa perlu mengeluarkan uang pribadi.
Baginya, profesi pembelanja misterius tak ubahnya seperti vakansi dan bersenang-senang. Ia bisa gratis menonton film, bermain boling, potong rambut, dan makan di restoran terkenal. Bahkan, ia pernah selama tiga tahun penuh mengganti oli mesin secara gratis berkat pekerjaan tersebut.
Pengalaman berbeda diceritakan oleh Sara Neyrhiza di blog pribadinya, yang telah menghabiskan empat tahun sebagai pembelanja misterius. Pekerjaan itu diperoleh lewat agensi yang menghubunginya secara personal.
Bagi Sara, yang masuk kelompok usia Gen Z, profesi pembelanja misterius memang terlihat sederhana. Namun, sebenarnya tetap ada tekanan dari untuk tetap profesional. Hal ini berkaitan erat dengan kesepakatan pembayaran yang dilakukan dengan penyedia pekerjaan atau provider. Apabila hasil kerjanya tidak sesuai harapan, pemberi kerja dikhawatirkan menolak membayar upah.
Selama empat tahun menjalani profesi sambilan tersebut, Sara mengaku asyik saja menjalaninya. Sama seperti Mark Cobden, keuntungannya adalah memperoleh pengalaman baru, jalan-jalan, belanja, serta mengunjungi tempat baru. Bayaran yang diperoleh pun lumayan, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah per proyek, tergantung tingkat kesulitannya.
Namun, pekerjaan sambilan seperti mystery shopper juga tidak lepas dari kekurangan. Upahnya tidak menentu. Tugas yang diberikan juga mesti dijalankan secara mendetail sesuai panduan. Ada pula risiko tertipu oleh agen atau platform yang tidak bisa dipercaya.
Terkini Lainnya
Pekerjaan Rahasia yang Sudah Ada Sejak Lama
Menyamar Bak Detektif
Pahit-Manisnya sebagai Pembelanja Misterius
Memulai Karier Misterius
Tantangan dan Tips Sukses Sebagai Pembelanja Misterius
Artikel Terkait
Apakah Freelancer Dapat THR dan Bagaimana Aturannya?
Rekomendasi 4 Situs Web Lowongan Kerja Paruh Waktu di Indonesia
Ramai Social Commerce, Bagaimana Tren Belanja Warga Indonesia?
Overemployed: Kami Kerja Ganda Karena Miskin
Populer
Mampus Kau Dikoyak-koyak Sepi
Alasan LLDikti IV Jatuhkan Sanksi Berat ke Stikom Bandung
Anggota TNI yang Acungkan Pistol di Kemang Diperiksa Denpom
Alasan Pemprov DKJ Terbitkan Aturan Poligami: Cegah Nikah Siri
Nelangsa Petani di Bantul: Tanam Tujuh Kali, Panen Satu Kali
Menjajal Ojek Online Zendo Milik Muhammadiyah di Yogyakarta
Uya Kuya Ditegur Korban Kebakaran Los Angeles saat Bikin Konten
Efek Negatif Bila Libur Panjang Sekolah Selama Ramadan Disahkan
Flash News
Bung Towel Diancam Disiram Air Keras dan Anaknya Mau Diculik
Israel Terus Bombardir Gaza, Tuduh Hamas Belum Serahkan Sandera
Menteri KKP: Pagar Laut Jangan Dibongkar Dulu, Itu Barang Bukti
Anggota TNI yang Acungkan Pistol di Kemang Diperiksa Denpom
Fakta-Fakta Pembunuhan Satpam di Bogor: Pelaku Positif Narkoba
Mobil Pensiunan TNI yang Meninggal di Marunda Telah Ditemukan
Polisi Masih Dalami Penyebab Kebakaran Glodok Plaza
Pemerintah Wacanakan Pemulangan Hambali dari Penjara Militer AS
Korban Investasi Bodong di Jakbar Rugi Rp10-20 Juta per Orang
Modus Kasus Investasi Bodong Berkedok Arisan Duos di Jakbar
TNI AL Mulai Bongkar Pagar Laut Tangerang Atas Perintah Prabowo
Nasib Blokir Tiktok di AS Berada di Tangan Donald Trump
Kontroversi Trotoar di Jalan Wolter Monginsidi Dibuat Parkir VIP
Kabinet Israel Akhirnya Setuju Genjatan Senjata di Gaza
ETLE Ditambah, Polda Metro Target Tangkap 120 Juta Pelanggar