News - Ketua PP Muhammadiyah, Muhadjir Effendy, mengungkapkan bahwa pihaknya akan melibatkan para ahli tambang di internal Muhammadiyah untuk menindaklanjuti tawaran konsesi pengelolaan tambang dari pemerintah.
Muhadjir menjelaskan bahwa Muhammadiyah saat ini berfokus pada persiapan sumber daya manusia (SDM) sebelum mengajukan pengelolaan tambang kepada pemerintah. Dia akan menghitung SDM dari kader Muhammadiyah melalui institusi pendidikan yang mereka miliki.
"Kami belum mengajukan secara resmi, persiapan dulu. Kami hitung-hitung juga SDM kami.Yang jelas kami punya 12 SMK jurusan teknik pertambangan, kemudian ada 12 jurusan alat-alat berat, dan ada 5 fakultas pertambangan dan 10 jurusan di teknik lingkungan," kata Muhadjir di Kompleks Istana Presiden, Rabu (11/9/2024).
Dia menambahkan bahwa Muhammadiyah tidak ingin terburu-buru dalam mengajukan konsesi tambang. Menurut Muhadjir, Muhammadiyah juga akan membentuk perusahaan induk atau holding company khusus untuk mengelola tambang.
"Kami tidak akan terburu-buru untuk memutuskan. Kalau menerimanya iya, tapi kita siapkan dululah institusi di dalam Muhammadiyah. Mulai dari itu holding-nya kita bentuk," kata dia.
Nantinya dalam proses pembentukkan holding company tersebut, Muhammadiyah akan bekerja sama dengan kontraktor. Selain itu, Muhammadiyah juga akan melakukan survei awal dalam perencanaan bisnis tambang sehingga dapat mengelola usaha tersebut secara profesional.
"Operating-nya ini yang nanti akan bekerja sama dengan pihak kontraktor, termasuk yang melakukan survei awal untuk menentukan bagaimana kelayakan untuk pertambangannya sampai betul-betul bussiness planning-nya mantap," kata Muhadjir.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Harvey Moeis Dituntut 12 Tahun Penjara & Denda Rp1 Miliar
Harvey Moeis Sebut Uang Rp50-100 Juta dari Suparta Uang Jajan
Prabowo Akui Banyak Kader Muhammadiyah di Kabinetnya
Kader Muhammadiyah di Kabinet, Gibran: Presiden Beri Kesempatan
Populer
Fenomena Gaya Hidup Slow Living di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
Beda Hasil Dukungan Jokowi di Solo: Respati Menang, Lutfhi Kalah
Pilkada Dianggap Mahal, Prabowo Ingin Kepala Daerah Dipilih DPRD
Masa Depan Bisnis Teknologi Asia Tenggara di Genggaman Vietnam
Komnas Perempuan: Pinjol Pemicu Baru Terjadinya Kasus Femisida
Kemenangan Pramono-Rano Bukti Pemilih Jakarta Kritis pada Elite
Tuah Besi dalam Kebudayaan Nusantara, Logam yang Ditempa Empu
Menguak Jaring Gelap Judol: Antara Korban, Algoritma, & Harapan
Flash News
Prabowo Kumpulkan Menteri di Istana, Bahas soal Warga Binaan
KPK Jadwalkan Ulang Pemeriksaan terhadap Yasonna Laoly
Gibran Ingin Fatayat NU Jadi Tempat Berlindung Nyaman Perempuan
Polisi Selidiki Penyebab Ledakan Mesin Pompa SPBU di Jaktim
Yusril: Di KUHP Baru, Pengguna Narkotika Direhab Tidak Dipidana
Pilkada Dianggap Mahal, Prabowo Ingin Kepala Daerah Dipilih DPRD
Prabowo: Di Setiap Parpol Pasti Ada Perkubuan, termasuk Gerindra
Prabowo di HUT Golkar: Nyaman Ada Mbak Puan Jadi Check & Balance
Bahlil Ingin Kader Golkar Tiru Kegigihan Prabowo
Bahlil Ungkap Ketum Golkar Belum Tentu Bisa Jadi Presiden
Kejari Semarang Tahan Tersangka Penyelundupan Miras dari Cina
Laporan Kinerja Dewas KPK: 109 Insan KPK Kena Sanksi Etik
Curhat Dewas Pusing Tangani Pelanggaran Etik Pimpinan KPK
Hakim Ini Dissenting Opinion, Sebut Ronald Tannur Tak Bunuh Dini
Pramono: Korban Kebakaran Kemayoran Ingin Hunian Lebih Layak