News - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengisyaratkan mobil berpelat hitam dengan CC (Cubicle Centimeter) atau ruang bahan bakar besar tak akan diperbolehkan membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, yakni Pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Keputusan ini menyusul masih banyaknya orang-orang kaya dengan mobil bagus mengonsumsi BBM yang seharusnya dikhususkan untuk masyarakat kelas menengah ke bawah.
"Contoh BBM, masa mobil pelat hitam yang CC-nya gede dikasih gitu kan. Jadi ini yang kita kelola dengan baik lah," kata dia, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, dikutip Senin (3/11/2024).
Sementara itu, Bahlil mengatakan, saat ini pihaknya tengah membahas skema subsidi BBM yang tepat bersama Kementerian Keuangan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta Pertamina. Dalam hal ini, subsidi dapat diberikan melalui dua opsi, melalui Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau dengan cara lain yang masih dalam pembahasan dan belum bisa diputuskannya.
"Kemungkinan besar ada dua opsi ya. Opsi A bisa ke BLT langsung, opsi B-nya nanti kita lagi pikirkan. Ada beberapa opsi lah, tapi belum ada keputusan," imbuh dia.
Namun yang pasti, perubahan skema penyaluran subsidi energi, baik BBM maupun listrik harus segera diperbaiki, mengingat besarnya kebocoran subsidi. Dari hitungannya, dari total alokasi subsidi dan kompensasi energi tahun ini yang sebesar Rp435 triliun, 30-40 persen di antaranya bocor karena dikonsumsi oleh orang-orang yang tak berhak.
"Jujur saya katakan ya, kurang lebih sekitar 20-30 persen subsidi BBM dan listrik itu berpotensi tidak tepat sasaran, dan itu gede angkanya, kurang lebih Rp100 triliun," beber Bahlil, dalam konferensi pers usai rapat koordinasi terbatas dengan menteri-menteri ekonomi di Kabinet Merah Putih, di Hotel Four Season, Jakarta Selatan, Minggu (3/11/2024).
Potensi penyaluran subsidi BBM dan listrik tidak tepat sasaran ini ditemukannya usai meninjau laporan PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero) dan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas). Hal ini jelas sangat disayangkan karena pada dasarnya pemerintah memberikan subsidi BBM dan listrik untuk masyarakat dengan penghasilan rendah.
Karenanya, agar kebocoran tak semakin besar, skema penyaluran subsidi energi agar tepat sasaran harus segera ditemukan.
"Tidak mau kan subsidi yang harusnya itu untuk saudara-saudara kita yang ekonominya belum bagus, kemudian malah diterima oleh saudara-saudara kita yang ekonominya sudah bagus," tegas Bahlil.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Kontradiksi Bahlil dan Komitmen Setengah Hati Transisi Energi
Maman Abdurrahman: Ojek Online Tetap Dapat BBM Subsidi
Prabowo Tawarkan Perusahaan Jepang Investasi di Giant Sea Wall
Hoaks BBM Gratis dari Pertamina setelah Daftar MyPertamina
Populer
Yusril Buka Kemungkinan Bahas Lembaga Tunggal Tangani Korupsi
PKB & PDIP Kuasai Jawa Timur, tapi Kenapa Justru Kalah Pilkada?
Grab Siap Beri Data Mitra Pengemudinya untuk Didata Pemerintah
Hoaks Jokowi dan Kapolri Mendatangi Rumah Gus Miftah
Kronologi Kebakaran Rumah di Kemayoran Jakarta Pusat
Airlangga Usul BRI & BSI Jadi Bullion Bank, Begini Tanggapan OJK
Ledakan di Kawasan Bulungan Diduga dari Tabung Gas di Spa Winner
Kontradiksi Bahlil dan Komitmen Setengah Hati Transisi Energi
Flash News
Pimpinan KPK Keluhkan Kurang Lakunya Lelang Barang Rampasan
Imigrasi Kualanamu Perketat Awasi PMI Ilegal saat Libur Nataru
Prabowo Wajibkan Jajaran Pemerintahannya Gunakan e-Katalog
Ledakan Spa di Jaksel karena Gas Pemanas Air, 7 Orang Luka
Prabowo Klaim MBG Buat Perputaran Keuangan Desa Hingga Rp 8 M
Soal Kebakaran di Kemayoran, Warga: Tak Sempat Selamatkan Barang
Prabowo Minta Menteri & Kepala Daerah Perangi Kebocoran Anggaran
Polisi Cecar Ibu MAS 30 Pertanyaan tentang Kasus Lebak Bulus
Sidang Tuntutan Korupsi Jual-Beli Emas Antam Budi Said Ditunda
Menkes Bantah Ikut Cawe-cawe dalam Dualisme Kepemimpinan PMI
Ledakan di Kawasan Bulungan Diduga dari Tabung Gas di Spa Winner
Komnas HAM Telah Beri Rekomendasi Soal Kasus Penembakan Gamma
Transjakarta Luncurkan 200 Bus Listrik demi Kurangi Emisi di DKJ
Ledakan Gedung Perkantoran di Bulungan, Karyawan Luka & Lemas
Pohon Tumbang di Monkey Forest, 2 WNA Dilaporkan Tewas