News - "Sekali lagi penanganan (banjir) Jakarta ini harus dilakukan dari hulu sampai hilir secara komprehensif,” ujar Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan Sodetan Ciliwung pada tahun 2023.

Seruan Jokowi atas penanganan banjir Jakarta sudah seringkali disampaikan kepada para bawahannya. Terlebih lagi mengingat dirinya sempat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2012-2014. Jadi tentu saja, masalah banjir ini mendapat prioritas sendiri baginya.

Jakarta yang notabene masih sebagai Ibu Kota Indonesia, belakangan memang tengah menghadapi tantangan iklim dan lingkungan yang sangat besar.

Curah hujan dan banjir yang semakin parah, naiknya permukaan air laut, hingga penurunan permukaan tanah telah menyebabkan kota besar di Asia Tenggara ini, menjadi tempat yang menantang bagi lebih dari 10,5 juta penduduknya untuk hidup.

Seperempat wilayah kota Jakarta, bahkan diprediksi akan tenggelam pada 2050 mendatang. Bencana ini mungkin bisa lebih cepat menghampiri andai tidak ada langkah drastis yang diambil oleh pemerintah pusat dan atau daerah.

Berdasarkan analisa World Bank, risiko banjir di Jabodetabek umumnya diperparah oleh pesatnya pembangunan dan terjadinya perubahan fungsi lahan. Kondisi ini mengakibatkan pengurangan kapasitas penampungan air di aliran sungai bagian atas. Imbasnya, mempercepat laju dan volume pengiriman ke hilir.

Di satu sisi, mitigasi risiko banjir tidak dapat dilakukan maksimal karena kurangnya koordinasi antar yurisdiksi. Kemudian, masalah pengelolaan limbah padat dan pengendalian sedimentasi yang tidak memadai dan tidak efektif. Belum lagi, manajemen pemeliharaan yang ada malah menyebabkan penyumbatan tambahan pada sistem drainase.

Parahnya kejadian banjir juga tidak hanya terpusat di Jabodetabek saja. Bencana ini hampir merata dan mengular ke beberapa wilayah Indonesia lainnya.

Dalam kurun waktu waktu 4-10 Maret 2024, setidaknya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 39 kejadian bencana banjir dan longsor di wilayah pesisir Jawa Tengah. Termasuk salah satu paling signifikan terjadi di Sumatera Barat