News - Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Supratman Andi Agtas, mengatakan, telah menandatangani SK kepengurusan baru Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) hasil Muktamar Bali pada 24-25 Agustus 2024 yang mengamanatkan Muhaimin Iskandar kembali menjadi ketua umum partai.
"Kalau tidak salah saya sudah tandatangani," kata Supratman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (4/9/2024).
Supratman enggan merespons ihwal rencana muktamar tandingan yang digelar Lukman Edy Cs. Ia mengeklaim akan melayani semua pihak selama mengajukan permohonan dan lolos penelitian di internal Keementerian Hukum dan HAM.
"Saya tidak mau berandai-andai, saya melayani sesuai dengan yang memang sedang mengajukan permohonan dan dilakukan penelitian terlebih dahulu," ucap Supratman.
Mantan Ketua Baleg DPR RI ini mengaku belum menerima nama susunan kepengurusan baru dari partai-partai lain di luar PKB. Perlu diketahui, sejumlah partai di luar PKB telah menggelar kongres maupun munas dalam memilih ketua umum partai, antara lain Partai Golkar, PAN, dan PKB.
"Beberapa partai politik sudah melaksanakan itu sampai dengan hari ini belum memasukan nama-nama kepengurusannya. Padahal, sudah selesai sudah bermunas, atau pun berkongres," tutur Supratman.
Diketahui, Lukman Edy, selaku organizing committee dan steering committee Muktamar PKB yang ditunjuk atas nama Fungsionaris DPP PKB, menolak hasil Muktamar PKB di Bali selama 24-25 Agustus 2024 lalu. Lukman sempat mengunjungi Kementerian Hukum dan HAM untuk meminta pelaksanaan Muktamar PKB di Bali tidak disahkan.
Di sisi lain, Lukman mengaku akan segera menggelar Muktamar PKB Tandingan sebagaimana keputusan dari kelompok Fungsionaris DPP PKB. Fungsionaris DPP PKB meminta muktamar tandingan untuk digelar pada 2-3 September 2024 lalu.
Saat dikonfirmasi Tirto, Senin (2/9/2024) lalu, Lukman memastikan kesiapan panitia menggelar Muktamar PKB Tandingan. Panitia pun sudah melapor kepada pimpinan PBNU untuk pelaksanaan muktamar tandingan tersebut.
"Kami juga menyatakan kepada PBNU bahwa secara teknis dan materi sudah siap untuk pelaksanaannya," kata Lukman Edy dalam keterangan resminya kepada Tirto, Senin (2/9/2024).
Kelompok bernama Fungsionaris PKB itu menyatakan menolak hasil Muktamar PKB yang digelar di Bali pada 24-25 Agustus 2024. Muktamar yang memenangkan kembali Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum PKB dinilai tidak demokratis dan hanya mementingkan syahwat ketua umum terpilih.
Fungsionaris ini juga mempertimbangkan sikap Muhaimin yang tidak mendengarkan keputusan Tim Panel PBNU dan seruan PBNU tentang pengembalian PKB pada khittah pendiriannya.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Daftar Pengurus PKB Hasil Muktamar Bali yang Disahkan Kumham
Soal Muktamar PKB Tandingan Lukman Edy Cs, Yaqut: Boleh Saja
Lukman Edy Siap Gelar Muktamar PKB Tandingan, Sudah Lapor PBNU
Populer
Alasan Nasdem Putuskan Tak Masuk Kabinet Prabowo-Gibran
DANA & GoPay Merespons Teguran Kominfo Terkait Judol
Surat Wasiat Cornelis Chastelein dan Cita-cita Koloni yang Ideal
Tarif Ojol Mahal, Siapa yang Diuntungkan?
Demo Hari Ini di Jakarta, Ribuan Aparat Gabungan Disiagakan
BPOM Hentikan Sementara Produksi Pabrik Diduga Mafia Skincare
Prabowo Temui Jokowi di Solo, Gunakan Pesawat dengan Logo RI
Pemred Floresa Resmi Laporkan Aparat & Jurnalis TJ ke Polda NTT
Flash News
Heru Budi Soal Konsep Twin City: Jakarta Masih Berstatus DKI
Hasbi Hasan Ajukan Kasasi Atas Vonis 6 Tahun Penjara
Bahlil Beri Sinyal Posisi Menteri di Pemerintahan Prabowo-Gibran
Survei Indikator: 50% Lebih Pemilih Anies Dukung Dedi-Erwan
Gerindra: Sejak Awal Nasdem Tak Mau Masuk Kabinet Prabowo-Gibran
Yusril Benarkan Jadi Menko Hukum dan HAM di Kabinet Prabowo
Survei Indikator: Elektabilitas Dedi-Erwan Tertinggi di Jabar
Azis Syamsuddin Akui Pernah Dilarang Salat Jumat di Rutan KPK
DPR RI Sepakat Bentuk Badan Aspirasi Masyarakat
Heri Hermawan & Dodi Rustandi Muller Divonis Penjara 3,6 Tahun
ICW: Korupsi Rp56 T, Hanya 7,3 T yang Dikembalikan ke Negara
DPR RI Sepakat Menambah Jumlah Komisi Menjadi 13
Pemimpin Negara Sahabat akan Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran
Muzani Ungkap Prabowo Pilih Lagi Sejumlah Menteri Kabinet Jokowi