News - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, melaporkan belanja pemerintah pusat hingga 31 Maret 2024 terealisasi sebesar Rp427,6 triliun, naik 23,1 persen year-on-year (yoy). Hal itu disampaikannya saat konferensi pers APBN KiTa di Kantor Kementerian Keuangan, Jumat (26/4/2024).
Dari belanja tersebut, belanja kementerian/lembaga capai Rp222,2 triliun, atau terealisasi 20,4 persen dari pagu anggaran. Secara rinci, belanja kementerian/lembaga tersebut dilaporkan untuk bantuan program sembako, penyaluran bantuan sosial (bansos), dan dukungan untuk pelaksanaan Pemilihan Umum 2024.
"Ini kenaikan cukup signifikan 23,1 persen ini karena 2024 ada aktivitas front load, jadi pemilu yang terjadi di Februari, KPU, Bawaslu, itu semua terjadi di Januari-Maret, biasanya tahun yang enggak ada belanja pemilu sehingga ini mempengaruhi," kata Sri Mulyani.
"Kemudian ini ada beberapa bantuan sembako pangan," imbuhnya.
Di samping itu, belanja non kementerian/lembaga mencapai Rp205,4 triliun atau sudah terealisasi 14,9 persen dari pagu anggaran. Belanja non K/L ini dipengaruhi oleh realisasi subsidi energi dan pembayaran manfaat pensiun.
Kemudian, Sri Mulyani menjelaskan bahwa belanja bansos naik tajam 20,7 persen pada 2024 sebesar Rp43,3 triliun. Sedangkan, belanja bansos pada 2023 tercatat hanya Rp35,9 triliun.
Menurut Bendahara Negara itu, realisasi bansos pada Maret 2024 meningkat utamanya dipengaruhi oleh penyaluran PIP, KIP Kuliah, PKH tahap I, program kartu sembako serta adanya anomali realisasi yang rendah pada 2023 yang disebabkan adanya penataan ulang kerja sama dengan lembaga penyalur.
Kementerian Sosial dalam hal ini mendapatkan kucuran dana untuk bantuan sosial sebanyak Rp20,4 triliun, di antaranya untuk penyaluran PKH bagi 10 juta KPM dan Kartu Sembako bagi 18,7 juta KPM.
Kementerian Kesehatan juga mendapat kucuran dana sebesar Rp11,6 triliun yang digunakan untuk bantuan iuran PBI JKN bagi 96,7 juta peserta
Selain itu, anggaran terus digelontorkan dari APBN untuk menjalankan fungsinya sebagai shock absorber untuk memberi dukungan terhadap penanggulangan krisis dan pemulihan ekonomi serta reformasi struktural.
Sri Mulyani mengatakan, bahwa kenaikan belanja untuk bantuan sosial dan pemilu memang naik 23,1 persen dan secara langsung mempengaruhi kinerja perekonomian, termasuk berkontribusi mempengaruhi pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Sri Mulyani: APBN Surplus Rp8,1 Triliun hingga Maret 2024
Sri Mulyani: Penarikan Utang Turun Tajam Jadi Rp72 Triliun
Menkeu: APBN Surplus Rp22,8 Triliun per 15 Maret 2024
Risiko Pelebaran Defisit di Tengah Program Makan Siang Gratis
Populer
Krisis Global: Upaya Indonesia di Tengah Tragedi Kerusakan Bumi
Kemendag: Shoptokopedia Jadi Pengganti TikTok Shop
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Dengarkan Keluhan Masyarakat
Kualitas Strategi STY, Kunci Timnas U-23 Atasi Taeguk Warriors
Nasdem Resmi Nyatakan Bergabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
UKT Capai Rp9 Juta, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Minta Keringanan
Duit Korupsi SYL Dinikmati Keluarga, Akankah Kena Jerat Hukum?
Prabowo-Gibran Beri Sinyal Tak Rangkul Semua Partai, Rugi Dong!
Flash News
Tak Lagi di DPR, Cak Imin Akan Fokus Menangkan Pilkada Serentak
PKB Prediksi Semua Partai Gabung Koalisi Prabowo Kecuali PDIP
Golkar Berencana Usung Ahmed Zaki di Pilgub Jakarta, RK di Jabar
Sidang Sengketa Pileg Mulai Senin, Arsul Boleh Adili Perkara PPP
Kurs Rupiah Terus Terjun, Hari Ini Ditutup Rp16.210 per Dolar AS
Kasus Sultan Terjerat Kabel, Kominfo Tak Bisa Tindak Operator
Ingin Kerja sama dengan Prabowo, PKB Disebut Kembali ke Habitat
Penonaktifan NIK Jakarta Buat Pendatang Baru di Kota Bekasi Naik
Perasaan STY Campur Aduk, Indonesia Menang tapi Korsel Kalah
Gelora: PKS Akan Ditinggalkan Pendukungnya Bila Gabung Prabowo
Ribuan Buruh Akan Gelar Aksi May Day 2024 di Istana Negara
Live Streaming Irak vs Vietnam 8 Besar AFC U23 2024 & Jam Tayang
Live Streaming Uzbekistan vs Arab Saudi: Siapa Lawan Timnas U23?
Prediksi Aston Villa vs Chelsea EPL 2024, Skor H2H, Live TV Apa?
Kisah Dokter Wisnu yang Hilang di Laut Lombok