News - Pada tahun-tahun awal perkembangan Batavia, kota ini pernah mendapat julukan sebagai “Ratu dari Timur”—sebuah permukiman Eropa terbaik di dunia oriental. Tetapi, predikat itu perlahan luntur pada abad ke-18. Malaria jadi gara-garanya.

Pada 1732, VOC baru saja menyelesaikan penggalian kanal baru. Tak lama setelah itu, banyak penduduk yang bermukim di sekitar kanal mendadak jatuh sakit. Kanal baru tersebut agak jauh dari benteng kota Batavia, akan tetapi wabah penyakit menyebar juga ke dalam kota. Hingga seabad selanjutnya, penyakit itu, yang kemudian dikenal sebagai malaria, menjadi momok mengerikan bagi warga kota.

Sejarawan Bernard H.M. Vlekke dalam karya klasiknya, Nusantara: Sejarah Indonesia (2018), menulis, “tidak bisa dijelaskan mengapa penyakit itu muncul begitu tiba-tiba atau, paling tidak, mengapa penyakit itu menyebar luas begitu mendadak setelah 1731 dan apakah penggalian kanal baru itu berhubungan dengan hal itu. Dokter masa itu gagal menemukan penyebabnya” (hlm. 197).