News - Keputusan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memecat Shin Tae-yong pada Senin (6/1/2025) lalu bisa dikatakan merupakan keputusan yang cukup berani. Sebab, tidak hanya memicu reaksi kontra dari kalangan fan sepak bola, langkah tersebut juga membuat PSSI harus kehilangan uang.

Erick Thohir dkk. setidaknya berkewajiban membayar miliaran rupiah sebagai konsekuensi pemutusan kontrak yang mestinya baru berakhir pada 2027.

PSSI lantas memperkenalkan Patrick Kluivert sebagai Pelatih Kepala Timnas Indonesia dalam konferensi pers yang diselenggarakan di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Pusat, pada Minggu (12/1/2025).

Kluivert ditunjuk sebagai pelatih dengan durasi kontrak dua tahun dengan opsi perpanjangan dua tahun. Target yang disematkan padanya adalah meloloskan Timnas Indonesia ke ajang Piala Dunia 2026.

Untuk mendatangkan Patrick Kluivert, PSSI tentu harus merogoh kantong lagi. Nilai kontraknya tidak diumumkan ke publik, tapi angkanya boleh jadi mencapai miliaran rupiah.

Terlebih, mantan pemain Barcelona itu akan didampingi dua asisten pelatih asal Belanda, yakni Alex Pastoor dan Denny Landzaat.

"Saya sih merasa ketika keputusan sudah dibuat, tentu sudah terhitung juga soal kompensasi dan bagaimana cara membayar pelatih baru. Harusnya tidak masalah ya [dari sisi anggaran PSSI]," ujar pengamat sepak bola, Aun Rahman, kepada Tirto, Selasa (14/1/2025).

Biaya operasional yang dikeluarkan PSSI untuk pengembangan Timnas Indonesia memang terbilang besar. Terlebih, di era kepemimpinan Erick Thohir ini, PSSI gencara mendatangkan pemain keturunan dan mendatangkan pelatih “kelas dunia”.

Lantas, dari mana sebenarnya federasi sepak bola Tanah Air itu mendapatkan pendanaan?