News - Penyakit hematuria adalah kondisi adanya darah di dalam urine. Kecuali terjadi pada perempuan yang sedang menstruasi, urine yang mengandung darah tentunya bukan sesuatu yang normal dan bisa jadi tanda adanya penyakit.
Jadi, pada dasarnya hematuria bukanlah suatu penyakit, melainkan gejala dari penyakit lain. Hematuria umumnya juga tidak terasa sakit. Namun, apabila ada gumpalan darah yang ikut keluar bersama urine, hal ini bisa menimbulkan rasa nyeri saat buang air kecil.
Setidaknya ada dua jenis hematuria dalam dunia medis, yaitu:
- Gross hematuria: darah pada urine dapat dilihat dengan mata telanjang.
- Microscopic hematuria: sel darah tidak terlihat secara langsung, harus melalui tes laboratorium dan diperiksa menggunakan mikroskop.
Gejala Penyakit Hematuria
Gejala hematuria yang paling terlihat adalah kencing berdarah. Air kencing akan berubah warna menjadi merah, merah muda, atau merah tua kecokelatan seperti warna cola.
Mengutip dari laman Cleveland Clinic, hematuria juga kadang disertai dengan gejala lain, tapi perlu diketahui bahwa gejala-gejala tersebut tidak selalu terjadi. Gejala lain yang dimaksud meliputi:
- Rasa nyeri saat buang air kecil
- Sering buang air kecil dan tidak tertahankan
- Mual
- Muntah
- Demam dan menggigil
- Nyeri punggung
- Nyeri perut bagian bawah
Penyebab Penyakit Hematuria
Menurut laman Mayo Clinic, hematuria bisa disebabkan oleh beberapa penyakit berikut:
1. Infeksi saluran kemih (ISK)
Infeksi saluran kemih terjadi ketika ada bakteri yang masuk melalui uretra dan berkembang biak di dalam kandung kemih. ISK bisa menyebabkan air kencing berubah warna menjadi merah, merah muda, atau cokelat.
ISK juga menyebabkan rasa ingin kencing yang tidak tertahankan. Saat kencing, timbul rasa nyeri atau sensasi terbakar. Air kencing juga akan lebih bau dari biasanya.
2. Infeksi pada ginjal (pyelonephritis)
Infeksi ini disebabkan oleh bakteri yang masuk ke ginjal, baik melalui aliran darah maupun melalui saluran ureter yang menghubungkan ginjal dengan kandung kemih. Selain hematuria, infeksi ginjal juga bisa menyebabkan demam, nyeri punggung, dan sakit di area selangkangan.
3. Batu ginjal/kandung kemih
Mineral pada urine bisa mengendap dan membentuk kristal pada dinding ginjal atau kandung kemih. Seiring berjalannya waktu, kristal ini dapat membentuk batu kecil yang keras.
Batu yang masih ada di dalam ginjal atau kandung kemih biasanya tidak terasa sakit. Rasa nyeri justru muncul ketika batu ini menghambat saluran kencing atau keluar bersama urine dan bisa menyebabkan hematuria.
4. Pembesaran prostat
Hematuria bisa jadi salah satu gejala pembesaran prostat. Kelenjar prostat berada tepat di bawah kandung kemih dan mengelilingi bagian atas uretra. Prostat biasanya membesar menjelang usia paruh baya, lalu menekan uretra dan menghambat aliran kencing.
5. Penyakit ginjal (glomerulonephritis)
Microscopic hematuria atau darah pada urine yang hanya bisa terdeteksi lewat tes laboratorium adalah gejala umum dari glomerulonephritis. Penyakit ini terjadi karena filter kecil dalam ginjal yang berfungsi membuang kotoran dari darah mengalami peradangan.
6. Kanker
Hematuria bisa jadi gejala penyakit kanker stadium lanjut yang terjadi pada ginjal, kandung kemih, atau prostat.
7. Penyakit bawaan/keturunan
Kondisi genetik seperti anemia sel sabit bisa menyebabkan hematuria. Sindrom Alport yang menimbulkan kerusakan pada pembuluh darah kecil di ginjal juga bisa menyebabkan kencing berdarah.
8. Cedera ginjal
Ginjal bisa mengalami cedera, misalnya akibat pukulan, kecelakaan, atau olahraga kontak/adu fisik. Ginjal yang cedera dapat menyebabkan hematuria.
9. Obat-obatan
Beberapa jenis obat yang bisa menyebabkan hematuria antara lain obat antikanker cyclophosphamide (cytoxan), antibiotik penisilin, obat pencegah gumpalan darah, aspirin, hingga obat yang bisa mengencerkan darah seperti heparin.
10. Olahraga berat
Olahraga kontak fisik seperti sepak bola sangat rentan menimbulkan cedera, misalnya terkena pukulan atau tendangan pada area perut dan kandung kemih. Olahraga yang berlangsung dalam waktu lama seperti lari maraton juga bisa menyebabkan hematuria.
Hematuria yang terjadi karena olahraga berat umumnya bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Meski demikian, jangan anggap enteng hematuria dan tetap periksakan diri ke dokter jika mengalami kencing berdarah.
Terkini Lainnya
Gejala Penyakit Hematuria
Penyebab Penyakit Hematuria
Artikel Terkait
6 Tanda Jika Dighosting, Apa yang Harus Dilakukan?
Cara Menggunakan BPJS Kesehatan untuk Layanan Konsul Psikologi
11 Macam Kuas Make Up dan Kegunaannya Masing-masing
Apakah Anjing Boleh Makan Jeruk & Buah-Buahan Lainnya?
Populer
Mampus Kau Dikoyak-koyak Sepi
Mendikdasmen: Sudah Ada Kesepakatan Libur Sekolah saat Ramadan
Menkes: Cek Kesehatan Gratis saat Ulang Tahun Berlaku 1 Bulan
Menkes Imbau Warga Punya Asuransi Kesehatan selain BPJS
Duduk Perkara Bentrok Pemuda Pancasila Vs Grib Jaya di Bandung
Patrick Walujo soal Fraud CEO eFishery: Benar-Benar Memalukan
Banser Kerahkan 10 Ribu Pasukan Kawal Makan Bergizi Gratis
Jasa Pembuatan Rekening Daring, Kerja Sambilan Bermodal Minim
Flash News
BGN Butuh Tambahan Rp100 T untuk Beri MBG pada 82,9 Juta Anak
BPOM Minta Influencer Kosmetik Lapor sebelum Publikasi Hasil Lab
BGN Sebut Siswa Sukoharjo Keracunan MBG karena Kesalahan Teknis
BPOM soal Kasus Keracunan Sukoharjo: Mau Terlibat Formal di MBG
Tito Akan Tanya Pj Gubernur DKJ soal Aturan ASN Boleh Poligami
Prabowo Tetapkan 10 Hari Cuti Bersama untuk ASN di Tahun 2025
Update Kebakaran Glodok Plaza: 7 Orang Meninggal Dunia
Maria Lestari Bantah Jadi Anggota DPR dari PDIP Dibantu Hasto
Alasan LLDikti IV Jatuhkan Sanksi Berat ke Stikom Bandung
KPK Batal Periksa Walkot Semarang Mbak Ita, Ini Alasannya
Imigrasi Bakal Deportasi WNA Arab Pemukul Marbut Masjid di Bogor
Projo Bantah Jokowi Temui Sultan HB X untuk Mediasi Bertemu Mega
Kejagung Limpahkan Eks Petinggi MA Zarof Ricar ke Kejari Jaksel
KPK Periksa Ketua Gapensi Semarang di Kasus Korupsi Pemkot
KAI Kecam Insiden Pelemparan Batu ke KRL Jalur Manggarai-Bogor