News - Sampah plastik telah menjadi salah satu ancaman terbesar bagi lingkungan kita. Meskipun plastik merupakan bahan yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari karena sifatnya yang ringan, tahan lama, dan murah, sifat inilah yang juga menjadikannya sulit terurai di alam. Inilah mengapa sampah plastik bisa membuat lingkungan menjadi rusak.
Plastik membutuhkan waktu hingga ratusan tahun untuk terdegradasi, sehingga ketika tidak dikelola dengan baik, sampah plastik akan menumpuk dan mencemari berbagai ekosistem, mulai dari daratan hingga lautan.
Akibatnya, sampah plastik tidak hanya merusak keindahan lingkungan tetapi juga mengancam kehidupan makhluk hidup, termasuk manusia.
Lalu, apa sebenarnya yang membuat sampah plastik begitu merusak bagi lingkungan? Mari kita bahas lebih dalam.
Sampah Plastik di Indonesia
Sistem Informasi Pengolahan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mendata bahwa jumlah timbunan sampah nasional sebanyak 31,9 juta ton per 24 Juli 2024. Pengelolaannya pun jauh dari kata layak, yang mana 35,67% sisa sampahnya tak dapat dikelola, termasuk salah satunya adalah sampah plastik.
Plastik adalah jenis sampah yang acapkali merepotkan karena membutuhkan waktu bahkan hingga ratusan tahun agar terurai di alam.
Penting untuk mengetahui mengapa sampah plastik bisa membuat lingkungan menjadi rusak. Plastik seringkali mengandung zat aditif yang membuatnya lebih kuat, fleksibel, dan tahan lama. Namun, zat aditif ini pulalah yang dapat memperpanjang umur sampah plastik, dengan beberapa perkiraan berkisar setidaknya 400 tahun untuk terurai.
Pemerintah Indonesia berencana menghentikan impor sampah plastik mulai tahun 2025 ini. Pasalnya, negara ini menjadi pengimpor sampah plastik paling besar di dunia pada tahun 2022, hingga 194 ribu ton.
Kebijakan pun ini diambil sebagai usaha untuk mengatasi membludaknya kapasitas TPA di beberapa wilayah dengan cara mendorong penggunaan sampah plastik rumah tangga untuk industri daur ulang.
Namun hal ini tak setali tiga uang dengan fakta di lapangan. Diketahui kapasitas pengolahan sampah masih kurang, ditambah lagi tingkat pemilahan sampah di tingkat rumah tangga dan masyarakat masih rendah di mana seringkali sampah plastik dicampur aduk dengan sampah organik.
Kondisi ini menyulitkan penyerapan sampah plastik ke industri daur ulang. Sehingga, parahnya akan berakhir di tempat-tempat yang rentan tercemar seperti sungai, hutan dan laut.
Terkini Lainnya
Sampah Plastik di Indonesia
Mengapa Sampah Plastik Bisa Membuat Lingkungan Menjadi Rusak?
Plastik Adalah Jenis Polimer yang Susah Didaur Ulang
Plastik Berisiko Sebabkan Produksi Racun yang Lain
Sampah Berbahaya Bagi Kesehatan
Mikroplastik yang Mengancam Kesehatan
Membahayakan Satwa Liar
Apa Dampak bagi Manusia dari Lingkungan yang Rusak karena Sampah Plastik?
Artikel Terkait
Kemensos Dukung Perumusan Data Tunggal untuk Insentif Guru
Gus Ipul Pastikan Mutasi Pegawai Kemensos Bebas Suap
Prospek Kerja Jurusan Administrasi Publik Serta Kisaran Gajinya
Nonton I Have a Crush at Work Eps 7 Sub Indo & Spoiler Terbaru
Populer
Kisah Pemanfaatan Panas Bumi & Semangat Warga Kamojang
Polri Ungkap Modus Pemasangan Pagar Laut di Bekasi
24 Kepala Daerah Terpilih Absen Tes Kesehatan Sebelum Pelantikan
KPK Segera Ambil Tindakan Tegas ke Wali Kota Semarang
Pendiri Startup Kecilin Masih Hilang di Sekitar Pantai Bantul
Kisah Hilangnya Michael Rockefeller di Tanah Papua
BEM UI & BEM SI akan Demo Tolak Pemangkasan Anggaran Hari Ini
Dua Penyidik Polda Sumut Peras Kepala Sekolah di Nias
Flash News
RUU Minerba Sepakat Dibawa ke Paripurna untuk Jadi UU Besok
Partai Buruh Buka Peluang Dukung Prabowo di Pilpres 2029
KPK Jadwalkan Pemeriksaan Hasto Sebagai Tersangka Pekan Ini
Polisi Tindak 100 Travel Gelap Selama Operasi Keselamatan Jaya
Zarof Ricar Minta Dibebaskan dari Kasus Suap & Gratifikasi
Imigrasi Tangkap 3 WN Pakistan karena Pakai Dokumen Palsu
Hasto Kembali Ajukan Praperadilan, Sidang Perdana 3 Maret
Poin Baru RUU Minerba: Kampus Batal Kelola Tambang
Partai Buruh Minta Pemerintah Kaji Ulang Retret Kepala Daerah
Menkum Sudah Teken Surat Ekstradisi Pemulangan Paulus Tannos
Menkum: Jumlah Penerima Amnesti Turun dari 44 Ribu jadi 19 Ribu
Prasetyo Edi Jelaskan Kronologi Kasus Korupsi Lahan Cengkareng
Polri Periksa 10 Saksi Terkait Kasus Pagar Laut Bekasi
Aksi Indonesia Gelap di Bali Tolak Pemangkasan Dana Pendidikan
Farhan Sambangi KPK, Minta Pendampingan Cegah Korupsi di Bandung