News - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro, mengatakan perhitungan anggaran tunjangan kinerja (Tukin) untuk dosen sudah disetujui oleh Kementerian Keuangan. Dia berharap dalam waktu dekat anggaran ini dapat segera diresmikan.
“Prinsipnya dari Kementerian Keuangan itu sudah menyetujui perhitungan kami dan mudah-mudahan dalam waktu dekat Kementerian Keuangan bisa memberikan persetujuan,” kata Satryo, dalam acara Semangat Awal Tahun 2025 by IDN Times, Jakarta Selatan, pada Kamis (16/1/2025).
Satryo menyebut persoalan Tukin sudah sampai kepada pembahasan intensif antarkementerian. Dia optimistis pembayaran Tukin yang sudah tertunda selama 5 tahun ini dapat segera dituntaskan.
“Jadi, optimistis ada solusi untuk teman-teman yang memang perlu dibayar Tukinnya,” tukas Satryo.
Sebelumnya, Satryo Soemantri, mengatakan pihaknya membuka peluang menerapkan skema selisih dalam pemberian tunjangan kinerja (Tukin) kepada dosen. Skema ini diartikan bahwa tunjangan didasarkan pada selisih antara Tukin dan tunjangan profesi alias Serdos.
“Mungkin yang kami ambil yang selisih saja,” kata Satryo di Kantor Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga), Jakarta Timur, Selasa (14/1/2025).
Dalam kesempatan terpisah, Plt Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek), Togar Mangihut Simatupang, menjelaskan maksud dari skema selisih perihal pada besaran jumlah perbedaan Tukin dan Serdos.
“Selisih artinya besarnya perbedaan antara tunjangan kinerja dan tunjangan profesi. Kalau tunjangan kinerja lebih besar dari tunjangan profesi, maka diberikan sebesar selisihnya. Kalau sebaliknya, tidak diberikan,” kata Togar saat dihubungi Tirto, Selasa.
Tukin dosen yang tidak kunjung cair memunculkan protes dari beberapa pihak. Kemendikti Saintek mengaku telah berupaya mengajukan anggaran ke Badan Anggaran (Banggar) DPR dan Kementerian Keuangan untuk tunjangan bagu dosen dengan jumlah mencapai Rp2,8 triliun.
Togar menjelaskan proses pengajuan anggaran tersebut tidak mudah, sehingga para dosen ASN disarankan untuk menunggu dan mengikuti prosesnya.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Puluhan Dosen ISI Yogyakarta Demonstrasi Tuntut Pencairan Tukin
4 Tahun Tukin Tak Turun, Puluhan Dosen ISI Solo Gelar Demo
Info Demo Aliansi Dosen Hari Ini 3 Februari dan Isi Tuntutan
633 Personel Amankan Demo Dosen ASN soal Tukin di Patung Kuda
Populer
PPK BTP Jateng Akui Terima Suap Rp30,6 M & Bagi Uang ke Atasan
Terdakwa Rasuah DJKA Akui Atur Lelang Demi Danai Kampanye Jokowi
Warga Meradang Harga Pangan Melambung Tinggi & Gas Melon Langka
Arak Bali, Minuman Beralkohol Pulau Dewata yang Makin Mendunia
Trump Tutup USAID usai Elon Musk Tak Diberikan Informasi Rahasia
Kasus eFishery & Dampak Berantai ke Industri Perikanan Nasional
Stok BBM di SPBU Shell Hingga BP Kosong, Apa Kendalanya?
Skandal Korupsi Pabrik Gula Ancam Keberhasilan Swasembada 2027
Flash News
Walhi Bali Kecam PT BTID Pasang Pagar Pelampung di Serangan
Pemerintah Pakai Cara Persuasif Hadapi Penolakan MBG di Yakuhimo
Bahlil Ungkap Peran Jusuf Kalla dalam Subsidi Gas LPG 3 Kg
Lisa Rachmat Sempat Tawari Santunan Rp800 Juta ke Keluarga Dini
Polisi Sebut Anak Bos Prodia Diduga Ditipu oleh Eks Pengacaranya
Beda Pemkot Tangsel & Warga soal Kematian Yonih Antre Gas LPG
Gus Yahya: NU Tidak Boleh Tumbuh Jadi Identitas Politik
Polisi Ungkap 4 Kasus Impor Ilegal, Sita Barang Capai Rp51,23 M
Dasco Kritik Pengecer Dilarang Jual LPG 3 Kg: Aturannya Mendadak
7 Tahanan Kabur dari Polres Parigi Moutong Berhasil Ditangkap
Dasco: Warga Tangsel Meninggal Tak Hanya karena Antre Gas LPG
Saksi: Tiga Hakim Vonis Ronald Tannur Tak Lapor Gratifikasi
Polri: Kelangkaan Gas LPG 3 Kg karena Ada Penurunan Stok ke Agen
Wapres Gibran Tinjau Program MBG di SMP dan SMA Depok
Dasco: DPR Bisa Usul Berhentikan Pejabat Hasil Fit & Proper Test