News - Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, menjamin pelaksanaan Pilkada serentak akan dilakukan pada 27 November 2024. Tito mengungkap putusan mengenai tanggal pelaksanaan Pilkada sudah ditetapkan dalam Peraturan KPU.
"Kalau mengenai waktunya, saya kira tidak ada perubahan. Tetap 27 November dan itu juga sudah ada tahapan dari KPU," kata Tito di Kantor KPU RI, Kamis (2/4/2024).
Dia mengakui ada sejumlah wacana baik dari internal pemerintah maupun DPR untuk mempercepat pelaksanaan Pilkada menjadi September. Tito beralasan percepatan pelaksanaan Pilkada dilakukan agar kepala daerah terpilih dapat dilantik pada Februari 2025 mendatang.
"Tadi memang adanya wacana apakah mungkin dipercepat karena untuk pertimbangan tidak jauh dari terpilihnya kepala daerah baru, tidak jauh dari pelantikan presiden tanggal 20 Oktober," kata Tito.
Lebih lanjut, dia menuturkan bila Pilkada dilaksanakan pada 27 November maka pelantikan kepala daerah terpilih pada Februari 2025 berpotensi tertunda. Hal itu dikarenakan adanya potensi pengajuan sengketa di Mahkamah Konstitusi yang menghabiskan waktu 2-3 bulan.
"Padahal filosofi pelantikan serentak itu adanya harmonisasi sinkronisasi program pusat, provinsi dan kabupaten selama lima tahun," kata Tito.
Dia kembali menambahkan, apabila Pilkada dimajukan menjadi September, pada Desember mendatang sudah ada kepala daerah yang dilantik. Namun, Tito urung melanjutkan wacana tersebut setelah melihat dinamika dan dialektika di masyarakat terkait Pilkada di September.
"Tapi setelah itu melihat dinamika yang ada, kita tetap pada konsep awal 27 November. Saya kira belum ada revisi mengenai tanggal," kata Tito.
Dalam kesempatan itu, Tito atas nama Kementerian Dalam Negeri menyerahkan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4) kepada Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia. Penyerahan ini ditujukan untuk bahan penyusunan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada Serentak 2024 dan diterima Ketua KPU RI, Hasyim Asyari secara simbolis.
Berdasarkan data DP4, tercatat 207.110.768 jiwa, dengan jumlah laki-laki sebanyak 103.228.748 jiwa dan perempuan sebanyak 103.882.020 jiwa, nama beserta alamat kependudukannya.
"Tentunya (pemilih) warga negara yang sudah memiliki umur 17 tahun sampai tanggal 27 November. Jadi datanya tentu agak berbeda dengan DP4 untuk pemilu 14 Februari. Kalau 14 Februari yang potensial pemilih usia di atas 17 tahun sampai 14 Februari," kata Tito.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
PSI Resmi Usung Mangkunegara X di Pilkada Solo 2024
Demokrat Usung Riza Patria-Marshel Widianto di Pilkada Tangsel
PDIP Pastikan Khofifah hingga Bobby Tak akan Lawan Kotak Kosong
AHY Klaim KIM Solid Meski Demokrat Usung Andra Soni, Bukan Airin
Populer
Terusir dari Surabaya, Tante Lien Pindah ke Den Haag yang Malang
Suka Duka 9 Hari Mengarungi Lautan Bersama KRI Dewaruci
Biohacking: Meretas Tubuh Sedemikian Rupa untuk Hidup Lebih Lama
Wasekjen PDIP Bongkar Isi Pemeriksaan KPK terkait Kasus DJKA
Ban Tanpa Udara: Masa Depan Transportasi Manusia?
Potensi Masalah Usai Kebijakan Pemerintah Hapus Penjurusan SMA
Aroma Bagi-bagi Kue Kekuasaan di Balik Pelantikan 3 Wamen Baru
Salah, Penampakan Anjing Laut Berkepala Sapi di Bangkalan