News - Keinginan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, membentuk kabinet zaken patut diapresiasi. Presiden terpilih periode 2024-2029 itu mempertimbangkan menggaet para ahli dan profesional sebagai anak buahnya di pemerintahan mendatang.

"Pak prabowo ingin ini adalah sebuah pemerintahan zaken kabinet. (Sehingga) tidak kehilangan relevansinya di jabatan yang diduduki karena yang bersangkutan memiliki keahlian dari jabatan yang disandang," ucap Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/9/2024).

Muzani mengatakan, kabinet zaken yang dibentuk Prabowo membidik para ahli dari internal partai politik (parpol) pendukung pemerintah atau unsur profesional. Muzani menambahkan, parpol di Koalisi Indonesia Maju (KIM) mulai mengajukan nama-nama untuk mengisi posisi menteri di kabinet Prabowo-Gibran.

"Di antara tokoh-tokoh juga sudah mulai disebut dan sudah mulai dilakukan penjaringan dan penyaringan, pemilahan dan pemilihan," lanjut Muzani.

Disetujui Partai Pendukung

Partai Demokrat – salah satu parpol KIM – merespons positif rencana Prabowo membentuk kabinet zaken di pemerintahan mendatang.

Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, menilai, kabinet zaken sangat diperlukan untuk menjawab kompleksitas masalah bangsa di masa depan. Kabinet zaken, ucapnya, secara substantif dapat dimaknai sebagai fungsi manajemen dan manajerial yang menempatkan orang yang tepat untuk suatu penugasan atau urusan.

“Figur yang diberikan amanah adalah orang yang memiliki kompetensi, integritas dan rekam jejak yang memadai relevan dengan penugasan yang diberikan. Mengerti persoalan dan tahu serta bisa menghadirkan jalan keluar,” kata Kamhar kepada reporter Tirto, Selasa (10/9/2024).