News - Suatu hari pada Februari 2017, James Vlahos harus merelakan kepergiaan ayahnya, John Vlahos, akibat kanker paru-paru stadium-4. Hubungan ayah dan anak ini bisa dibilang spesial. Mereka biasa berbagi cerita tentang beragam hal.
James pun punya cara tersendiri untuk “mengabadikan” momen kebersamaannya dengan sang ayah. Beberapa saat setelah mendapat diagnosis kanker paru-paru, James bersama John berkolaborasi untuk membuat chatbot dengan artificial intelligence (AI).
"Kami tahu kami akan kalah. Maka kami berusaha keras mencari cara untuk mengenangnya," kata James Vlahos, dikutipThe Daily Beast.
"Sementara itu, saya sedang mengerjakan buku tentang percakapan AI. Jadi, saya mempelajari semua cara yang dapat kami lakukan untuk mengajarkan komputer agar dapat berinteraksi seperti manusia," imbuhnya.
Ketimbang mengumpulkan rekaman audio dan video terkait John semasa hidup, James memilih membuat sarana yang lebih interaktif lewat model percakapan.
"Itulah yang memberi saya ide ini, membuat chatbotmemori bersama yang saya sebut Dadbot," tutur James.
Aplikasi bikinan James itu rupanya berjalan sangat baik dan bahkan sempat viral. Dadbot kemudian juga menjadi cikal-bakal HereAfter AI, aplikasi berbasis website yang juga dibuat James Vlahos.
HereAfter AI memberikan penggunanya kesempatan untuk menyimpan kenangan hidupnya yang bermakna. Kenangan pengguna itu kemudian dapatdibagikan secara interaktif kepada orang-orang yang disayangi.
Cara kerja HereAfter AI sebenarnya mirip seperti diari. Mulanya, pengguna memasukan informasi ataupun kenangan dengan bantuan pewawancara virtual. Pengguna juga dapat memasukan foto untuk disimpan dalam direktori kenangan. HereAfter AI kemudian akan menggunakan rekaman suara itu untuk berinteraksi dengan orang-orang yang mengakses direktori kenangan tersebut.
Dadbot yang kemudian berkembang menjadi HereAfter AI iturupanya hanya satu dari banyak bisnis industri AI terkait orang meninggal yang berkembang dalam beberapa tahun terakhir.
StoryFile, perusahaan dengan model bisnis serupa, sempat viral dan mendapat perhatian pada 2022 lalu. Aplikasi ini memanfaatkan AI untuk menampilkan video yang sudah direkam sebelumnya untuk berinteraksi dengan orang-orang yang hadir di pemakaman.
Pada 2020, ada juga seorang pria yang membuat chatbotberdasarkan percakapan dengan pacarnya yang meninggal delapan tahun sebelumnya. Proyek serupa Dadbotjuga muncul pada 2018 menyusul proyek chatbot berbasis kerabat yang sudah meninggal yang diluncurkan pada 2017.
Angan-angan tentang teknologi untuk “menghidupkan lagi” mereka yang telah wafat pun pernah tertuang dalam serial drama distopian Black Mirror dengan episode “Be Right Back” yang tayang pada 2013.
Terkini Lainnya
Ranjau Etika dan Pengaruh Psikologis
Digital Afterlife di Indonesia
Artikel Terkait
Gus Ipul Sebut Program Sekolah Rakyat Bakal Dimulai di Jakarta
Meutya Klaim Tak Kenal Rudy Valinka yang Dilantik Stafsus
Polisi Tangkap 3 Pelaku Penjarah Mobil Pengangkut Daging MBG
Andika-Hendrar Cabut Gugatan Sengketa Pilkada Jateng di MK
Populer
Apa Faktor Utama Penyebab Kebakaran di Los Angeles?
Era Bakar Uang Meredup, Startup Unicorn Berjuang Agar Tak Lenyap
PT KAI Memberlakukan Gapeka 2025 per 1 Februari 2025
Daya Beli Lesu, Masihkah Tanggal Diskon di 2025 Menggiurkan?
Edy Rahmayadi Minta MK Batalkan Kemenangan Bobby-Surya
Daya Beli Tertekan, Harga Pangan Kian Menggila
Sebanyak 211 PMI Bermasalah Dipulangkan dari Arab Saudi
Krisis Keuangan UB: Gaji Dosen Tertunda, Kampus Terancam Ditutup
Flash News
Gus Ipul Sebut Program Sekolah Rakyat Bakal Dimulai di Jakarta
Meutya Klaim Tak Kenal Rudy Valinka yang Dilantik Stafsus
Polisi Tangkap 3 Pelaku Penjarah Mobil Pengangkut Daging MBG
Andika-Hendrar Cabut Gugatan Sengketa Pilkada Jateng di MK
Fasilitas Umum Kota Bandung Rusak Akibat Permainan Koin Jagat
Pemprov DKJ Segera Isi Kursi Kadis hingga Lurah yang Kosong
Gempa M 6,9 di Jepang, Tsunami Kecil Terjadi di Miyazaki & Kochi
Keputusan Isu Libur Sekolah saat Ramadan Akan Diambil Pekan Ini
Danpomal: Pembunuh Wanita Tanpa Busana di Sorong Anggota TNI AL
Komdigi Target Aturan Internet Ramah Anak Selesai dalam Sebulan
Alasan KPK Tak Tahan Hasto: Butuh Keterangan Saksi & Belum Perlu
Sindikat Prostitusi Internasional di Bali, 2 WNA Jadi Tersangka
Alasan Polda Metro Jaya Bidik Pengelola Aplikasi Koin Jagat
KPK Tolak Tunda Pemeriksaan Hasto selama Praperadilan Berjalan
Komdigi Susun Aturan Penggunaan AI di Indonesia