News - Saat melahirkan, ada dua metode persalinan yang biasanya digunakan, yakni melahirkan secara normal dan dengan operasi sesar atau C-section/caesar.

Tujuan akhir dari kedua metode persalinan tentu saja untuk melahirkan bayi yang sehat secara aman.

Namun, masih banyak pertanyaan yang muncul, khususnya dari kaum perempuan mengenai lebih sakit melahirkan normal atau caesar.

Karenanya sebelum membicarakan lebih lanjut, sebaiknya Anda perlu mengetahui beberapa tujuan operasi caesar.

Dalam beberapa kasus, operasi caesardipilih untuk alasan medis yang membuat kelahiran melalui vagina terlalu berisiko.

Dikutip dari situs Parents, faktanya, sekitar sepertiga dari semua bayi lahir melalui operasi Caesar hingga hari ini.

Beberapa operasi direncanakan (elektif), sementara yang lain dilakukan setelah persalinan dimulai (darurat).

Untuk operasi caesar yang direncanakan atau dipilih, dokter biasanya menjadwalkan bedah Caesar jika dianggap lebih aman daripada persalinan pervaginam karena alasan medis, misalnya, kehamilan dengan bayi kembar, bayi besar, letak sungsang, operasi Caesar sebelumnya, atau masalah medis ibu seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, atau diabetes.

Sementara untuk pelaksanaan operasi Caesar darurat dilakukan karena sesuatu mungkin terjadi selama persalinan sehingga memerlukan operasi Caesar.

Dalam kebanyakan kasus, operasi caesar yang tidak direncanakan terjadi jika persalinan tidak berjalan secara normal, janin dalam kesulitan, atau ada masalah lain yang mengkhawatirkan seperti solusio plasenta atau tali pusat yang prolaps.

Dengan dilakukan operasi caesar darurat, maka ini dapat menyelamatkan nyawa seorang ibu dan bayinya.

Banyak wanita masih mencoba membandingkan C-section dan persalinan pervaginam (kelahiran alami/melahirkan normal).

Tetapi pada akhirnya, tidak ada cara yang lebih baik untuk mengalami persalinan dalam metode apapun, yang penting adalah memiliki bayi yang sehat, tidak peduli dengan cara seperti apa.

Terlepas dari bagaimana metode melahirkan yang dipilih, perempuan harus diberi informasi sebanyak mungkin tentang pilihan persalinannya.

Sehingga mereka dapat memiliki suara dalam prosesnya, mengadvokasi apa yang mereka inginkan dan membuat pilihan yang paling tepat, demikian dikutip Live Science.

Perbedaan Melahirkan Normal vs Caesar

Berikut adalah perbedaan antara operasi caesar dan persalinan pervaginam, sehingga calon ibu dapat bersiap untuk kedua skenario tersebut.

Melahirkan Normal

Persalinan pervaginam biasanya memerlukan masa rawat inap dan waktu pemulihan yang lebih singkat dibandingkan dengan operasi caesar.

Umumnya, lama rawat inap di rumah sakit setelah persalinan pervaginam adalah 24 hingga 48 jam, meskipun kadang bisa lebih pendek dari periode waktu yang diizinkan.

Kelahiran pervaginam biasanya menghindari risiko yang terkait dengan operasi besar, seperti pendarahan hebat, jaringan parut, infeksi, reaksi terhadap anestesi, dan rasa sakit yang bertahan lebih lama.

Dan karena operasi besar tidak terlibat, seorang ibu mungkin dapat mulai menyusui lebih cepat.

Bayi yang dilahirkan secara normal akan dapat melakukan kontak lebih awal dengan ibu mereka, yang dapat memulai menyusui lebih cepat daripada jika dia menjalani operasi caesar.

Selama persalinan pervaginam, otot-otot yang terlibat dalam proses lebih cenderung memeras cairan di paru-paru bayi baru lahir, yang manfaatnya dapat membuat bayi lebih kecil kemungkinan menderita masalah pernapasan saat lahir.

Operasi Caesar

Operasi caesar, di sisi lain, biasanya memakan waktu sekitar 45 menit dari awal hingga selesai (bayi lahir dalam 10 hingga 15 menit pertama).

Laman Healthline menuliskan, setelah bayi keluar, dokter akan memotong tali pusar, mengeluarkan plasenta, dan menutup sayatan.

Karena ini adalah operasi, Anda akan diberikan blok epidural atau anestesi umum.

Jika dokter memilih yang terakhir, Anda tidak akan bangun. Sebaliknya, blok epidural, yang mematikan bagian bawah tubuh, memungkinkan Anda untuk tetap terjaga selama prosedur.

Operasi itu sendiri tidak akan terasa sakit karena ada obat penghilang rasa sakitnya walaupun Anda mungkin merasakan tekanan selama operasi caesar dan sensasi menarik saat bayi ditarik keluar.

Setelah persalinan sesar, tim medis mungkin perlu memeriksa bayi Anda dan membersihkan jalan napas mereka sebelum mengizinkan Anda menggendong bayi.

Meskipun Anda akan dipersatukan sesegera mungkin setelah lahir, tapi tetap saja tidak langsung seperti dalam persalinan pervaginam.