News - PT. Merdeka Copper Gold Tbk (Merdeka) terus mengukuhkan posisinya sebagai perusahaan tambang mineral dan logam di Indonesia. Hal ini dibuktikan dari bertambahnya beberapa proyek raksasa yang dibesut oleh perusahaan, yakni Proyek Emas Pani (PEP) di Gorontalo dan Proyek Tembaga Tujuh Bukit (PTTB) di Banyuwangi.
Proyek Emas Pani akan menjadi tambang emas terbesar, bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di wilayah Asia Pasifik. Proyek ini diproyeksi memiliki umur cadangan yang dapat bertahan hingga beberapa dekade.
Merujuk hasil studi kelayakan, bakal tambang emas di Gorontalo tersebut mempunyai kandungan sumber daya mineral hingga 6,7 juta ton emas. Perusahaan menganalisa proyek ini dapat memproduksi hingga 19 juta ton biji per tahun dengan kapasitas maksimal sekitar 500 ribu ounces emas.
Proyek yang telah menghabiskan dana eksplorasi setidaknya 114 juta dolar AS ini akan secara resmi beroperasi pada tahun depan. "Kita akan mulai beroperasi kemungkinan akhir tahun depan," ungkap Tom Malik, GM Corporate Communication Merdeka pada acara "Mining Workshops for Journalists", Rabu (8/5/2024).
Sementara itu, Proyek Tembaga Tujuh Bukit akan menjadi tambang tembaga ketiga terbesar di Indonesia, setelah tambang tembaga milik PT Freeport Indonesia (Freeport) dan PT Amman Mineral Internasional (Amman).
"Di tambang bawah tanah tujuh bukit kita sedang kembangkan proyek yang akan menjadi tambang tembaga berumur panjang. Ketika beroperasi akan menjadi tambang ketiga setelah Freeport dan Amman," ungkap Tom.
Tambang yang dikelola oleh PT Bumi Suksesindo, anak perusahaan Merdeka, akan berkontribusi signifikan pada produksi tembaga Ibu Pertiwi. "Ini akan menyumbang setidaknya 10-15 persen (kenaikan) produksi tembaga Indonesia," imbuhnya.
Dirinya menjelaskan perusahaan sudah menghabiskan hampir 200 juta dolar AS sejak 2018 untuk studi kelayakan terperinci proyek tersebut. Pada puncak produksinya, Proyek Tembaga Tujuh Bukit nantinya akan memproses 24 juta ton bijih per tahun untuk menghasilkan lebih dari 110.000 ton tembaga dan 350.000 ounces emas per tahun selama lebih dari 30 tahun.
Selain itu, proyek ini adalah tambang bawah tanah yang memiliki panjang terowongan hingga 2 kilometer (km). Berbeda dengan Proyek Tambang Tembaga Wetar yang dioperasikan dengan sistem tambang terbuka.
Lebih lanjut, besar kemungkinan kedua operasional proyek tersebut akan mendapat kucuran dana dari private placement melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) III.
Merujuk keterbukaan informasi, perusahaan berencana menerbitkan 2,44 miliar saham yang setara dengan 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor.
Dalam kesempatan yang sama Merdeka juga menunjukkan komitmennya untuk menyebarluaskan ilmu dan pengetahuan mengenai industri pertambangan. Dalam rangkaian acara ini, jurnalis yang hadir disajikan informasi mengenai proses eksplorasi, produksi hingga pascapenambangan.
Tahap awal menjadi tahap yang paling krusial karena tidak hanya membutuhkan waktu yang lama untuk menemukan potensi, tapi juga memerlukan biaya yang sangat besar.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Ada Johan Budi Hingga Sudirman Said Lolos Seleksi Awal Capim KPK
Wamen BUMN Akui Jumlah Penumpang KCIC Masih di Bawah Target
Ketua Kadin Ingin Program Makan Bergizi Gratis Libatkan UMKM
LPSK Lindungi Belasan Anak yang Sempat Ditangkap Polda Sumbar
Populer
Kejati Jatim: INKA Habiskan Rp28 M dalam Proyek Fiktif di Kongo
Jika Anies & Ahok Maju Pilgub Jakarta, KIM akan Usung Siapa?
Wakil Presiden ke-9 RI Hamzah Haz Meninggal Dunia
UU TNI Soal Prajurit Berbisnis, KSAD: Banyak Anggota Jadi Ojol
Pemerintah Akan Umumkan 7 KEK Baru, Salah Satunya Smelter di IKN
Adu Kuat PDIP Melawan Trah Jokowi di Gelanggang Pilwalkot Solo
Konsekuensi Besar, Keppres Pindah Ibu Kota Baiknya Tak Buru-Buru
Untung Rugi Wajib Ikut Asuransi TPL bagi Pemilik Kendaraan