News - Pemerintah memberi karpet merah bagi Lion Air Group untuk terlibat dalam penyelenggaraan penerbangan ibadah haji tahun ini. Keputusan itu diambil untuk memastikan kelancaran dan efisiensi proses penerbangan jemaah haji tahun ini yang diperkirakan bakal mengangkut sebanyak 221.000 jemaah.

Ketua Panitia Kerja (Panja) Biaya Haji Komisi VIII DPR RI, Abdul Wachid, mengungkapkan bahwa kesempatan bagi maskapai Lion Air itu diberikan usai pihaknya melakukan evaluasi penyelenggaraan ibadah haji 2024.

Panja Biaya Haji mendapati157 dari total 553 kloter penerbangan haji, baik keberangkatan maupun kepulangan, mengalami keterlambatan.

Setidaknya, ada 157 kloter penerbangan haji yang mengalami keterlambatan atau delay. Ini cukup memecahkan rekor,” ujar Abdul dalam rapat dengar pendapat dengan Dirut PT Garuda, Lion Air, Citilink, dan Saudi Airlines di DPR RI, Jakarta, dikutip Jumat (3/1/2025).

Selama ini, pemerintah hanya memercayai Garuda Indonesia untuk melayani penerbangan haji. Hal itu merupakan bentuk keberpihakan terhadap BUMN. Namun, pelaksanaan penerbangan haji tahun lalu rupanya jauh dari harapan pemerintah.

Hasil evaluasi satu pekan penerbangan haji 2024 menunjukkan angka keterlambatan penerbangan yang dilayani Garuda Indonesia cukup tinggi.

Dari 80 penerbangan di seluruh embarkasi, 38 di antaranya mengalami keterlambatan. Keterlambatan bahkan tercatat sampai 3 jam 50 menit. Terkait hal ini, Kementerian Agama sempat memberi teguran tertulis ke pihak Garuda Indonesia.