News - Bagi sebagian orang, mewarnai rambut terkadang merupakan keputusan kurang tepat. Faktornya beragam, bisa jadi karena hasilnya kurang memuaskan atau membuat rambut rusak.

Ketika sudah terlanjur mewarnainya, biasanya hal yang paling ingin dilakukan adalah mengembalikannya ke warna rambut asli. Akan tetapi, beberapa orang masih bingung dengan langkah yang tepat untuk mewujudkannya.

Salah satu cara untuk mengembalikan warna rambut yang kerap direkomendasikan oleh para pakar kesehatan rambut adalah dengan melakukan toning rambut. Namun, sebelum Anda memutuskan untuk melakukan toning rambut, Anda perlu memahami apa itu toning rambut?

Tidak hanya itu, mengetahui manfaat dan efek samping toning rambut juga penting. Kedua aspek tersebut penting sebagai bahan pertimbangan mendapatkan rambut dengan warna indah dan sehat.

Apa Itu Toning Rambut?

Toning rambut adalah pewarna semi-permanen yang dapat mengembalikan warna rambut ke warna yang diinginkan. Toning rambut melibatkan pengaplikasian warna yang mengendapkan pigmen pada batang rambut tanpa menembus jauh ke dalam kutikula rambut.

Tidak seperti pewarna rambut tradisional, yang mengubah warna rambut secara permanen, toning rambut dirancang untuk meningkatkan atau sedikit mengubah warna rambut.

“Toner menyimpan pigmen tertentu pada rambut yang dapat menghilangkan warna yang tidak ingin Anda lihat atau untuk menekankan warna yang ingin Anda lihat, seperti menambahkan warna sampanye emas pada rambut pirang untuk menambah kesan kompleks,” jelas Shvonne Perkins, penata rambut utama di Madison Reed, dikutip dari Marie Claire.

Metode toning rambut dinilai sangat ideal bagi orang yang ingin menambah dimensi, menutupi uban, atau mendapatkan tampilan yang lebih lembut. Umumnya, toning rambut hanya bisa bertahan selama 3 hingga 4 minggu. Maka itu, untuk mempertahankan warnanya, perlu dilakukan pengaplikasian ulang.

Manfaat Toning Rambut

Terdapat beberapa manfaat toning rambut yang membuat banyak orang lebih memilih teknik pewarnaan rambut ini dibandingkan pewarnaan permanen, antara lain:

1. Cenderung lebih aman

Toning rambut tidak menggunakan ammonia dan etanolamin yang acap terkandung dalam pewarna rambut konvensional. Dua bahan tersebut cenderung keras untuk batang rambut dan kulit kepala.

Inilah penyebab beberapa orang dengan kulit sensitif mengalami iritasi usai mewarnai rambut. Efeknya juga dapat membuat rambut kasar dan rusak. Metode toning rambut tidak menggunakan bahan tersebut, yang artinya cenderung lebih aman.

2. Meratakan warna rambut

Ketika melakukan bleaching atau pewarnaan, hasilnya terkadang tidak seimbang alias tidak rata. Beberapa bagian mungkin lebih terang sedangkan bagian lainnya lebih gelap.

Pada keadaan seperti ini, toning rambut menjadi teknik favorit untuk mengatasinya. Inilah alasan terkadang toning rambut disebut sebagai metode koreksi warna rambut.

3. Warna lebih natural

Toning rambut hanya melakukan pewarnaan rambut di bagian luar, tidak sampai menyentuh kutikula rambut. Hal tersebut membuat warna yang dihasilkan lebih ringan dibanding cat rambut. Warna ringan akan memberikan kesan yang lebih natural, seperti warna rambut asli.

4. Efektif menyamarkan uban

Meskipun toning rambut bersifat semi-permanen, warna yang dihasilkan cukup efektif untuk menutupi uban. Maka itu, toning rambut banyak digemari oleh para pemilik uban, seperti para orang tua atau penderita penyakit tertentu yang ingin mengurangi efek sampingnya.

5. Rambut tampak lebih sehat

Tidak hanya disebut sebagai cara mewarnai rambut dengan aman, toning rambut dinilai memberikan efek rambut tampak lebih sehat.

Lapisan toning rambut dapat memberikan efek berkilau dan lembut, serta menciptakan ilusi seakan-akan rambut lebih tebal.