News - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang mendesak agar penanganan perkara kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan kepada sejumlah anak saat pembubaran tawuran di Padang, tidak lagi ditangani Polda Sumatra Barat (Sumbar).
“Kami juga mendesak, kasus ini harusnya diambil alih oleh Kapolri,” ungkap Direktur LBH Padang, Indira Suryani, dalam keterangan tertulis, Senin (25/6/2024).
Menurut Indira, pihaknya belum merasa ada kepercayaan bahwa penanganan perkara ini akan diungkap secara tuntas oleh penyidik Polda Sumbar. Apalagi, setelah konferensi pers Kapolda Sumbar yang menyebut bahwa penganiayaan adalah tudingan tanpa bukti.
“Jujur kami merasa tidak percaya dan terlalu banyak konflik kepentingannya atas kasus ini,” ucap Indira.
Indira memandang, proses penanganan anggota polisi di markasnya sendiri dan pemeriksaan medis di rumah sakit milik polisi bagai kemustahilan bahwa penganiayaan ini akan terkuak. Dalam konferensi pers yang dipimpin Kapolda Sumbar pun menunjukkan tidak adanya independensi dan integritas pengusutan.
Saat itu, Kapolda Sumbar justru menyatakan akan mencari pihak yang memviralkan pernyataan para korban atas berbagai siksaan polisi. Padahal, Kapolda Sumbar seharusnya fokus mencari pelaku penganiayaan yang merupakan anggotanya.
“Pernyataan ini sangat janggal bagi kami dan semakin menguatkan kecurigaan kami ada yang salah dengan situasi tersebut,” tutur Indira.
Tidak hanya itu, Indira membeberkan adanya laporan dari om korban AM (13) yang disebut sempat didatangi seorang mengaku wartawan TV. Saat itu, wartawan tersebut meminta om korban AM membuka telepon genggamnya yang berisi sejumlah bukti bekas penganiayaan di jasad ponakannya.
Wartawan itu kemudian menekankan untuk tidak usah melawan polisi karena itu adalah sebuah kesulitan tersendiri. LBH pun memandang orang itu adalah salah satu pihak yang diminta mengintimidasi keluarga korban.
“Tugas polisi mencari kebenaran atas tanda-tanda penyiksaan yang muncul ditubuh korban dan kawan-kawannya. Berikan keadilan bagi korban AM dan kawan-kawannya segera,” kata dia.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Pilkada Berdarah di Sampang, Alarm Pentingnya Mitigasi Konflik
33 Anggota TNI Diduga Serang Warga Deli Serdang, 1 Orang Tewas
Pemilik Brandoville yang Diduga Siksa Karyawan Kabur ke Hongkong
Polisi Sita Dokumen terkait Kekerasan ke Karyawan Brandoville
Populer
Yusril Buka Kemungkinan Bahas Lembaga Tunggal Tangani Korupsi
PKB & PDIP Kuasai Jawa Timur, tapi Kenapa Justru Kalah Pilkada?
Kisruh Dualisme PMI Ancam Layanan Kesehatan Optimal Masyarakat
Riwayat Palabuhanratu, dari Mitos sampai Tujuan Favorit Vakansi
Kronologi Kebakaran Rumah di Kemayoran Jakarta Pusat
Airlangga Usul BRI & BSI Jadi Bullion Bank, Begini Tanggapan OJK
Mario Dandy Jalani Sidang Perdana Kasus Pencabulan
Gubernur Bisa Dicopot Prabowo karena Revisi UU DKJ, Benarkah?
Flash News
3 Eks Kadis ESDM Babel Divonis 2-4 Tahun Bui soal Korupsi Timah
Objek Wisata Monkey Forest Tutup Sementara usai 2 WNA Meninggal
JK Minta Pemerintah Bangun Rusun bagi Korban Kebakaran Kemayoran
Gibran Janji Santri di Pesantren Dapat Program Makan Gratis
Prabowo Minta Polri Kurangi Acara Seremonial saat HUT
Gibran Tinjau Korban Kebakaran di Kemayoran Sambil Bagikan Susu
LPSK: 4 Korban Agus Suartama Ajukan Permohonan Perlindungan
LPSK Usul Pedoman Bersama untuk Implementasi UU TPKS
Bahlil soal Jokowi akan Hadir di HUT Golkar: Doain Ya
UMP Jabar 2025 Naik Sebesar 6,5 Persen
Pemprov Tetapkan UMP Bali 2025 Jadi Rp2,9 Juta, Naik 6,5 Persen
Kapolri Siap Kerahkan Sumber Daya Wujudkan Misi Astacita Prabowo
Polda Metro Jaya Bantah Hentikan Penyidikan Kasus Firli Bahuri
Labfor Polri Ambil Sejumlah Bukti Ledakan Gas di Spa Winners
Polisi Rekonstruksi Kasus Mayat Tanpa Kepala di Penjaringan