News - Ketua Umum Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB), Beky Mardani, menyambut gembira penetapan delapan budaya Betawi menjadi Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia 2024.
“Penetapan ini menunjukkan betapa kaya dan beragamnya budaya Betawi. Sekaligus pengakuan atas eksistensi budaya asli yang berkembang di Jakarta, yang telah menjadi ibu kota negara selama berpuluh tahun,” kata Beky dalam keterangan yang diterima, Selasa (27/8/2024).
Dia menambahkan, sejauh ini sudah puluhan budaya Betawi yang tercatat dan diakui sebagai WBTb Indonesia asal Jakarta.
“Setiap tahun item-nya selalu betambah,” kata Beky menambahkan.
Secara khusus, dia mengucapkan terima kasih kepada Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi DKI Jakarta, Iwan Henry Wardhana, yang telah membantu LKB mengawal penetapan WBTb tahun ini. Dia juga mengapresiasi kerja tim di LKB yang mempersiapkan kajian dan berbagai kelengkapan penunjang.
Diketahui, baru-baru ini Disbud Provinsi Jakarta bersama Lembaga Kebudayaan Betawi sukses menghantarkan delapan budaya Betawi untuk ditetapkan sebagai WBTb Indonesia 2024. Penetapan itu disampaikan oleh Ketua Tim Ahli WBTb Indonesia Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek), GR Lono Lastoro Simatupang, dan Sekretaris Tim Ahli WBTb, Toto Sucipto, di Jakarta.
Penetapan ini menandai akhir proses panjang yang telah dilakukan sejak Januari 2024. Masing-masing karya budaya yang diajukan harus lulus tiga tahap penilaian tim ahli, diakhiri sidang penetapan oleh Tim Ahli WBTb Indonesia Kemdikbudristek pada 19-22 Agustus 2024 di Hotel Holiday Inn & Suites, Jakarta.
Delapan karya budaya Betawi yang ditetapkan sebagai WBTb Indonesia 2024, yaitu Nyorog, Kopi Jahe Betawi, Si Pitung, Rias Bakal, Bahasa Kreol Tugu, Oblog, Musik Sampyong, dan Gambus Betawi. Tahun ini, Kemendikbudristek menilai 272 karya budaya dari 31 provinsi.
Pemprov DKI Jakarta sendiri kiwari telah memiliki 85 WBTb Indonesia yang ditetapkan sejak 2013 hingga 2024.
Lebih jauh, Beky Mardani sepakat dan mendukung pernyataan Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid, yang meminta agar warisan budaya yang telah dicatatkan atau ditetapkan itu dapat segera dimasukkan dalam proses belajar-mengajar. Baik dalam pendidikan formal, informal, maupun nonformal sebagai sumber pembelajaran kebudayaan.
Jadi, kata Beky, seharusnya memang tidak berhenti pada upaya mendapatkan sertifikat saja. Melainkan lebih dar itu, bagaimana mengupayakan agar setelah penetapan, karya-karya budaya tersebut dapat terus eksis di tengah-tengah masyarakat.
Beky juga berharap dukungan dari berbagai pihak, khususnya yang bergerak di bidang pendidikan dan budaya, agar bersama-sama LKB menggali lebih dalam budaya Betawi.
“Lewat riset dan penelitian-penelitian, sehingga lebih banyak lagi karya budaya Betawi yang dapat dicatat, dilestarikan, dan dikembangkan,” ajak Beky.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
UMSP DKJ 2025 Terganjal Perbedaan Pendapat Buruh & Pengusaha
Pemprov DKJ Kaji Relokasi Korban Kebakaran Kemayoran ke Rusun
Pemprov DKJ Umumkan UMP 2025 Naik Jadi Rp5,39 Juta
Teguh Setyabudi Resmikan Pembangunan SPALD-T TB Simatupang
Populer
Fenomena Gaya Hidup Slow Living di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
Beda Hasil Dukungan Jokowi di Solo: Respati Menang, Lutfhi Kalah
Kemenangan Pramono-Rano Bukti Pemilih Jakarta Kritis pada Elite
Gubernur Bisa Dicopot Prabowo karena Revisi UU DKJ, Benarkah?
Komnas Perempuan: Pinjol Pemicu Baru Terjadinya Kasus Femisida
Pilkada Dianggap Mahal, Prabowo Ingin Kepala Daerah Dipilih DPRD
Kisruh Dualisme PMI Ancam Layanan Kesehatan Optimal Masyarakat
Menguak Jaring Gelap Judol: Antara Korban, Algoritma, & Harapan
Flash News
Pilkada Dianggap Mahal, Prabowo Ingin Kepala Daerah Dipilih DPRD
Prabowo: Di Setiap Parpol Pasti Ada Perkubuan, termasuk Gerindra
Prabowo di HUT Golkar: Nyaman Ada Mbak Puan Jadi Check & Balance
Bahlil Ingin Kader Golkar Tiru Kegigihan Prabowo
Bahlil Ungkap Ketum Golkar Belum Tentu Bisa Jadi Presiden
Kejari Semarang Tahan Tersangka Penyelundupan Miras dari Cina
Laporan Kinerja Dewas KPK: 109 Insan KPK Kena Sanksi Etik
Curhat Dewas Pusing Tangani Pelanggaran Etik Pimpinan KPK
Hakim Ini Dissenting Opinion, Sebut Ronald Tannur Tak Bunuh Dini
Pramono: Korban Kebakaran Kemayoran Ingin Hunian Lebih Layak
Realisasi Janji Kampanye Masuk Agenda 100 Hari Kerja Pramono
Prabowo Resmikan Terowongan Istiqlal-Katedral Senilai Rp39 M
Mentan: Perpres Irigasi Diteken Presiden Paling Lambat Besok
Polisi Bongkar Pabrik Produksi Narkoba Happy Water di Bandung
Riza Patria: Pimpinan Koalisi RIDO Minta Tak Usah Daftar ke MK