News - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mencatat kerugian akibat listrik padam di wilayah Jabodetabek setidaknya Rp200 miliar.

Ketua Umum, Roy Nicholas Mandey mengatakan, jumlah itu diperoleh dari perhitungan 82 pusat perbelanjaan dan lebih dari 2.500 toko ritel modern yang berstatus swakelola.

"Aprindo menyayangkan pemadaman listrik Minggu (4/8). Potensi kerugian material anggota Aprindo akibat black out ditaksir total lebih dari 200 miliar rupiah," ucap ucap Roy dalam keterangan tertulis yang diterima reporter Tirto, Selasa (6/8/2019).

Roy juga mengatakan kerugian ini berasal dari potensi kehilangan kunjungan dan transaksi konsumen padahal hari itu adalah akhir pekan ketika masyarakat menggunakan waktu luangnya.