News - Demo West Papua di Jalan Kusumanegara, Yogyakarta, pada Minggu (1/12/2024) berakhir dengan ricuh. Kericuhan antara demonstran dengan aparat kepolisian tak terhindarkan.
Demo West Papua di Yogyakarta dilakukan oleh Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dan Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-WP).
Melansir selebaran demo dari akun X (Twitter) @merapi_undercover, massa aksi melayangkan setidaknya 18 tuntutan kepada pemerintah.
Salah satu tuntutan utamanya ialah penolakan terhadap rencana Presiden RI, Prabowo Subianto untuk menghidupkan kembali program transmigrasi ke wilayah Papua. Kemudian juga penolakan terhadap Proyek Strategis Nasional (PSN) di Papua. Salah satu tuntutan lainnya, mereka meminta penentuan nasib sendiri oleh rakyat Papua.
Berikut ini rangkuman 18 tuntutan unjuk rasa AMP dan FRI-WP di Yogyakarta, Minggu (1/12/2024):
- Hentikan program transmigrasi di Papua
- Cabut dan tolak otonomi khusus serta hentikan pembentukan otonomi baru
- Buka akses jurnalis seluas-luasnya di West Papua
- Tarik militer organik dan non-organik di West Papua
- Segera tangkap, pecat, dan adili pelaku penembakan Tobias Silak di Yahukimo
- Segera Usut Tuntas kasus pembunuhan dan mutilasi terhadap Tarina Murib
- Hentikan PSN berupa cetak sawah dan penanaman tebu di Kabupaten Merauke
- Bebaskan seluruh tahanan politik West Papua tanpa syarat
- Tutup PT Freeport ,BP, LNG Tangguh, serta tolak penambangan Blok Wabu, Blok Weiland, Blok Warim, Blok Bobara, dan KEK di Sorong.
- Hentikan pembangunan 4 Kodam tambahan, 4 Polda, dan pengiriman 5 batalyon penyangga tambahan, serta pembangunan berbagai fasilitas militer.
- Tangkap, adili, dan penjarakan jenderal pelanggar HAM.
- Hentikan rasialisme dan politik rasial.
- Hentikan operasi militer di Nduga, Intan Jaya, Puncak Jaya, Maybrat, Yahukimo, dan seluruh wilayah West Papua.
- Cabut dan tolak Omnibus Law, KUHP, dan UU ITE, serta seluruh kebijakan yang tidak memihak rakyat.
- Sahkan RUU Masyarakat Adat.
- Hentikan kriminalisasi dan rasialisme pelajar dan mahasiswa Papua di Yogyakarta.
- Mendukung kemerdekaan Palestina dari Israel.
- Berikan hak penentuan nasib sendiri sebagai solusi demokratis bagi bangsa West Papua.
Kronologi Kericuhan Unjuk Rasa West Papua di Yogyakarta
Aksi unjuk rasa West Papua di Yogyakarta Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dan Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-WP), mulanya berjalan lancar.
Massa aksi sudah berkumpul di pertigaan Jalan Kusumanegara –yang menjadi lokasi unjuk rasa-- sejak pukul 09.00 WIB.
Pengunjuk-rasa menyampaikan tuntutan mereka, seperti penolakan terhadap wacana menghidupkan kembali program transmigrasi, penolakan untuk PSN di wilayah Papua, serta penolakan terhadap otonomi baru beserta perangkatnya.
Ratusan aparat berjaga di lokasi demo. Aparat menyiagakan kendaraan taktis seperti water cannon dan rantis Brimob demi menjaga ketertiban. Kepolisian juga melakukan rekayasa lalu lintas di seputaran Jalan Cendana dan Jalan Kusumanegara, Yogyakarta saat demo berlangsung.
Suasana mendadak pecah saat sore hari. Demonstran awalnya membubarkan diri dengan kondusif. Tak lama setelahnya, tiba-tiba muncul kericuhan antara massa aksi dan kepolisian.
Menjelang pukul 18.00 WIB, terjadi saling lempar benda-benda di sekitar, sedangkan aparat menembakkan water canon ke peserta aksi.
Kronologi dari versi kepolisian, pengibaran bendera bintang kejora alias bendera pro kemerdekaan West Papua, disebut menjadi penyebab gesekan.
Polisi menyatakan ingin mengamankan bendera tersebut saat dikibarkan beberapa pengunjuk-rasa yang hendak membubarkan diri.
“Diamankan petugas kami, terjadilah pelemparan benda-benda keras ke arah petugas, kita mengamankan situasi,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Kepolisian Daerah (Polda) Yogya, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Nugroho Arianto, seperti disampaikan via Instagram.
Kombes Nugroho menyebutkan polisi menerjunkan sekira 500 personel dalam aksi tersebut. Adapun kericuhan antara pendemo dan aparat usai sekira pukul 19.00 WIB. Setelahnya, kawasan Jalan Kusumanegara bisa dilintasi warga.
“Situasi aman kondusif, silakan warga masyarakat beraktivitas seperti biasa,” ujar Nugroho seusai bubarnya masa aksi.
Terkini Lainnya
Kronologi Kericuhan Unjuk Rasa West Papua di Yogyakarta
Artikel Terkait
Hasil Proliga 2025 Hari Ini 7 Februari: LavAni-Popsivo Unbeaten
Cek Kesehatan Gratis Kado Ulang Tahun Dimulai 10 Februari 2025
Jadwal 8 Besar Liga 4 2025 Jatim: Format, Tim Lolos, Live Mana?
Hasil Voli Red Spark vs Hillstate R5: Menang 3-1 Mega 25 Poin
Populer
Daya Beli Masyarakat Lemah, Ritel di Ambang Krisis
Kemenkeu Ingin Ambil Alih Tugas Taspen Bayar Uang Pensiun ASN
Menerka Nasib THR & Gaji ke-13 PNS 2025, Akankah Kena Efisiensi?
Panitia SNPMB Perpanjang Masa Pengisian PDSS Hingga Sabtu Pagi
DPR Minta Anggaran Kemenkes Imbas Efisiensi Rp10 T Dikembalikan
ICW Protes Kebijakan Gapeka 2025 karena Picu Keterlambatan
Senjakala Petani: Lahan Tergilas, Dukungan Pemerintah Tak Jelas
KPK Cecar Staf Sekjen PDIP Hasto soal Pesan Menenggelamkan HP
Flash News
Panitia SNPMB Perpanjang Masa Pengisian PDSS Hingga Sabtu Pagi
Pemprov Bali Gelar Simulasi Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Polisi Tetapkan 2 Tersangka Pemalsuan Data Perbankan dengan AI
Prabowo ke 1.004 Dansat TNI: Melindungi Adalah Dengan Kekuatan
TNI Lapor Pengawasan Distribusi LPG 3 Kg hingga MBG ke Prabowo
21 Saksi akan Dihadirkan dalam Sidang Etik AKBP Bintoro
Kompolnas Sebut Perkara AKBP Bintoro Lebih pada Kasus Penyuapan
Tipu Eks Bupati Rote, 3 Orang KPK Gadungan Jadi Tersangka
Staf Hasto Akui Dititip Tas Hitam oleh Harun, Tak Tahu Isinya
PCO soal Peringatan Prabowo: Tak Seirama, Ya Dievaluasi Presiden
Kondisi Teranyar Sopir Truk Pemicu Kecelakaan Maut di GT Ciawi
Prabowo: Dewan Pertahanan Nasional Berjalan 22 Tahun usai UU Sah
Istana soal Tatib Pencopotan Pejabat: Enggak Ada Polemik
Tanggapi DPR, BGN Buka Opsi Anggaran MBG Dikelola Komite Sekolah
Tim Hukum Bantah KPK soal AKBP Hendy Orang Suruhan Hasto PDIP