News - Jogja Police Watch (JPW) mendorong mahasiswa korban dugaan kekerasan oleh seorang dosen Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) agar melapor ke polisi. Hal ini, kata dia, agar didalami polisi bila memang terjadi tindak kekerasan.
Kepala Divisi Humas JPW, Baharuddin Kamba, mengatakan, sebetulnya kasus penganiayaan bukan merupakan delik aduan. Namun dengan adanya laporan dari korban ke pihak kepolisian, bisa jadi dasar bagi polisi untuk menindaklanjuti aduan.
“JPW menyesalkan aksi-aksi kekerasan termasuk kekerasan atau pelecehan seksual terus kembali terjadi dilingkungan kampus, yang seharusnya tidak ada kekerasan dalam bentuk apa pun,” kata dia dihubungi kontributor Tirto, Rabu (7/8/2024).
Kamba bilang, JPW berharap pemerintah memberikan catatan dan teguran terhadap kampus-kampus yang masih ada aksi kekerasan.
“Di manapun, apalagi di dunia pendidikan, di kampus, aksi kekerasan tidak bisa dibenarkan. Itu yang pertama. Kedua, kita menolak segala bentuk aksi kekerasan,” kata dia.
Ia menambahkan, “Yang penting adalah proses hukum dalam kasus ini untuk dilakukan agar memberikan efek jera bagi pelaku kekerasan. JPW akan terus kawal kasus tuntas.”
Kasus ini ramai di media sosial pada Selasa, 6 Agustus 2024 atau saat berlangsungnya pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru (PKKMB).
Dalam narasi yang beredar, tampak sejumlah mahasiswa menggunakan jaket almamater UNY warna biru bersitegang dengan petugas keamanan serta dosen. Di bagian akhir video yang terpotong, seorang mahasiswa tampak sedang ditindih dua-tiga orang termasuk petugas keamanan di lantai.
Tirto telah berusaha meminta konfirmasi kejadian tersebut kepada Humas UNY, Dedy Herdito. Namun, diarahkan untuk menghubungi langsung Arwan Nur Ramadhan.
Saat kami menghubungi Arwan melalui aplikasi perpesanan, nomor dia hanya balas dengan pesan otomatis yang menyatakan bahwa dia sedang beraktivitas dan tidak dapat menjawab pesan secara langsung.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Anak Korban KDRT Berhak Pulih dan Meniti Masa Depan
Armor Toreador Jadi Tersangka Kasus KDRT Istri dan Anak
KPAI Dalami Kondisi Dua Anak Cut Intan Usai KDRT Armor Toreador
Dosen UNY soal Video Kekerasan saat PKKMB: Tak Ada Pencekikan
Populer
Pengetahuan Vernakular, Sumber Jawaban Persoalan Zaman
Basuki: Jangan Jadikan Proyek Tanggul Laut Raksasa Septic Tank
KPK Geledah Rumah Dinas Kakak Cak Imin Terkait Kasus Dana Hibah
ACE Hardware Pamit dari Indonesia, Pastikan Tak Ada PHK
Pemerintah Resmi Izinkan Ekspor Tanaman Kratom
Tahanan KPK yang Ogah Bayar Pungli Diperlakuan Tak Manusiawi
Obligor BLBI Marimutu Sinivasan Dicegah saat Hendak ke Malaysia
Kisah Kiai Cokro, Tongkat Pusaka Pangeran Diponegoro
Flash News
Golkar soal Jatah Menteri: Prabowo Pasti Mengambil yang Terbaik
Jokowi akan Lantik Gus Ipul Jadi Mensos Gantikan Tri Rismaharini
Bank Asal Jerman Gelontorkan Rp7,7 T untuk Proyek EBT di RI
Laga Indonesia vs Australia, Pendukung Nobar di Luar SUGBK
Pendaftaran di Pilkada Tapteng Ditolak, Masinton Protes ke KPU
Eks Gubernur Jabar Aher Jadi Ketua Timses Syaikhu-Ilham Habibie
KPK: Kasus Korupsi X-Ray Kementan Rugikan Negara Rp82 Miliar
Rapat Baleg Sepakat Tambahkan Frasa RI di Nomenklatur Wantimpres
Suporter Memenuhi Kawasan GBK di Laga Indonesia versus Australia
Live Streaming Kolombia vs Argentina WCQ 2026 & Jam Tayang TV
Statistik Timnas Indonesia vs Australia WCQ 2026: Belakang Solid
Hasil China vs Arab Saudi WCQ Asia 2026: 3 Poin Hasil Comeback!
Hasil Timnas Indonesia vs Australia: Jaga Peringkat 4 Grup C!
Live Streaming Bahrain vs Jepang WCQ 2026 & Jam Tayang TV
Hasil Hong Kong Open 2024 Hari Ini & Daftar Lolos 16 Besar