News - Setelah Operasi Badai Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023, Shaun King menjadi satu dari sedikit figur publik Amerika Serikat yang bersikap kritis, baik terhadap Israel maupun negaranya. Dukungannya terhadap perjuangan rakyat Palestina makin menguatkan citranya sebagai sosok yang penuh kontroversi.

"Dalam twit juru bicara Israel yang sudah dihapus ini, Israel awalnya mengaku mengebom Rumah Sakit Baptist. Begitu tahu jumlah warga sipil yang terbunuh, ia menghapus twit ini, menyalahkan Hamas, dan mengatakan bahwa merekalah yang mengebom rumah sakit tersebut,” tulisnya menanggapi propaganda akun pendukung Israel.

Shaun melihat Badai Al-Aqsha bukan sebagai genderang perang yang ditabuh Hamas, melainkan letupan perlawanan rakyat Palestina yang puluhan tahun dijajah Israel. Kebijakan negaranya yang setia memberi dukungan tanpa syarat kepada Israel tak menyurutkan niatnya membela kepentingan Palestina.

Secara berkala, Shaun menulis artikel yang menegaskan pendiriannya, baik di media massa maupun beberapa platform media sosial. Tak jarang artikel-artikel tersebut mengundang reaksi keras dari kalangan konservatif. Ia bahkan kehilangan akun Instagramnya yang memiliki enam juta pengikut karena dibekukan.