News - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, belakangan ini kerap mengeluarkan statement terkait pendidikan yang menjadi sorotan publik. Apa saja pernyataan Menko PMK Muhadjir Effendy yang jadi kontroversi?

Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P. menjabat Menko PMK sejak 23 Oktober 2019 di Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden K.H. Ma'ruf Amin. Di kabinet sebelumnya, ia pernah mengisi posisi sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) sejak 27 Juli 2016 menggantikan Anies Baswedan.

Tokoh kelahiran Madiun, Jawa Timur, pada 29 Juli 1956 ini bukan merupakan menteri yang berasal dari partai politik. Muhadjir Effendy adalah mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang tiga periode yaitu tahun 2000-2016. Selain itu, ia juga merupakan salah satu Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2022-2027.

Daftar Pernyataan Kontroversial Muhadjir Effendy

Berikut ini beberapa pernyataan dari Menko PMK Muhadjir Effendy yang dianggap kontroversial dalam beberapa waktu terakhir dan menjadi perhatian publik:

PTS Bisa Tarik Biaya Tinggi untuk Wisuda

Pernyataan terbaru Menko PMK Muhadjir Effendy yang cukup menyedot perhatian adalah tentang biaya wisuda Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Muhadjir Effendy mengatakan, PTS bisa saja menarik biaya tinggi untuk wisuda karena menurutnya, orang tua tidak akan protes lantaran itu adalah momen yang membahagiakan.

"Misalnya, wisuda itu tarik yang tinggi karena enggak ada orang tua akan protes walaupun mahal, karena gembira anaknya mau wisuda bayar berapa pun dikasih," seloroh Muhadjir dalam RDPU Panja Pembiayaan Pendidikan Komisi X DPR RI dengan tokoh masyarakat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (2/7/2024).

"Kalau perlu biar satu truk keluarganya akan datang, enggak apa-apa, tapi harus beli undangan. Beli undangan, dibayar, datang. Itu, kan, orang senang diminta apapun pasti mau," lanjut Menko PMK.